Begini Duet Ekosistem Online-Offline Raksasa di Allo Bank

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
07 January 2022 08:29
cover headline, allobank, ctcorp, bukalapak, carro, grav, traveloka, growtheum
Foto: cover

Sementara, ekosistem online yang ada di belakang Allo Bank juga tidak kalah besar-dengan mengusung superapp (multi layanan dalam satu aplikasi).

Di ekosistem online ini, ada 4 unicorn yang menjadi partner Allo Bank, yakni Bukalapak (lagi), Grab, Traveloka, hingga Carro.

Seperti telah disinggung sedikit di atas, Bukalapak tentu akan mengandalkan juga berbagai lini bisnis digitalnya, mulai dari Bukapengadaan (model B2B), marketplace Bukalapak, Bukatabungan dan Bmoney (finansial), hingga logistik Bukasend.

Selain Bukalapak, Grab Indonesia juga punya ekosistem yang tidak bisa diremehkan, mulai dari ojek dan taksi online, antar makanan, pembayaran (OVO), sampai layanan kesehatan (telemedicine).

Grab saat ini melayani jutaan pelanggan melintasi 465 kota di 8 negara di kawasan Asia Tenggara.

Selain di Indonesia, Grab juga hadir di Kamboja, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, hingga Vietnam.

Menurut data milik Grab, secara total, ada 25 juta pengguna transaksi bulanan dan lebih dari 9 juta mitra pengemudi, mitra pedagang dan agen GrabKios terdaftar di seluruh jaringan Grab.

Selain masuk ke Allo Bank, pada April 2021, Grab Holdings Inc. (Grab) resmi menjadi pemegang saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) alias Grup Emtek. Salah satu raksasa penyedia jasa ride-hailing di Asia Tenggara tersebut membeli 4,6% saham Emtek lewat H Holding Inc.

Dengan demikian, terbuka pula kolaborasi antara Allo Bank dan Grup Emtek. Apalagi, Emtek menguasai 23,93% saham Bukalapak lewat PT Kreatif Media Karya. Namun, memang, saat ini mungkin Grup Emtek masih akan fokus pada bank anyarnya, Bank Fama.

Asal tahu saja, EMTK telah mengakuisisi 93% saham PT Bank Fama International pada 22 Desember 2021 lalu. Akuisisi ini dilakukan melalui anak usahanya PT Elang Media Visitama (EMV).

Tidak hanya Bukalapak dan Grab, ekosistem Traveloka juga menarik.

Traveloka, salah satu lifestyle superapp terkemuka di Asia Tenggara, menawarkan sejumlah layanan kepada pengguna, seperti produk perjalanan, hotel, layanan lokal, dan layanan keuangan.

Portofolio produk Traveloka yang komprehensif mencakup layanan pemesanan transportasi seperti tiket pesawat, bus, kereta api, sewa mobil, antar-jemput bandara, serta akses ke inventaris akomodasi terbesar di Asia Tenggara, termasuk hotel, apartemen, homestay, resor, dan vila.

Traveloka menyediakan layanan pelanggan 24/7 dalam bahasa lokal serta lebih dari 40 metode pembayaran lokal yang berbeda. Superapp Traveloka telah diunduh lebih dari 60 juta kali, menjadikannya aplikasi travel dan lifestyle booking terpopuler di kawasan Asia Tenggara.

Sementara, CARRO adalah salah satu platform jual beli mobil bekas terbesar di Asia Tenggara.

Mengacu pada data di website resmi CARRO, saat ini lebih dari 9.800 transaksi jual beli mobil berhasil tercatat di CARRO, dengan nilai transaksi Rp 3,83 triliun.

CARRO juga telah memperoleh pendanaan US$ 500 juta dari Softbank Vision Fund dan sejumlah fund asing. Saat ini, CARRO memiliki 200 karyawan di seluruh Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura.

Peran Penting Growtheum

Nah, di balik konsorsium raksasa yang masuk ke Allo Bank tersebut, peran Growtheum Capital Partners tidak boleh dilupakan.

Chairman CT Corp sendiri, Chairul Tanjung, mengapresiasi Growtheum untuk membentuk konsorsium multi-lini tersebut demi masuk ke Allo Bank.

Mengacu pada website perusahaan, Growtheum adalah sebuah perusahaan private equity yang berfokus pada investasi di kawasan Asia Tenggara. Saat ini, Allo Bank menjadi satu-satunya portofolio investasi Growtheum.

Growtheum didirikan oleh dipimpin oleh Amit Kunal sebagai Managing Partner dan Koon Po sebagai Partner.

Sebelumnya, Amit adalah Managing Director dan Head of Direct Investment Group, Asia Tenggara, di Dana abadi negara atau Sovereign Wealth Fund asal Singapura GIC di mana ia memimpin investasi ekuitas swasta di Asia Tenggara.

Sementara, Koon Po sebelumnya menjabat sebagai Vice President di Direct Investment Group, Asia Tenggara, di GIC.

Selain dua orang 'jebolan' GIC tersebut, Growtheum juga 'dibekingi' Transaction Advisors Panel (TAP) yang beragam, mulai dari CEO Carro, CEO Grup EMTEK, Executive Director Grup Triputra, CEO Grup Masan asal Vietnam.

Nama TAP Growtheum lainnya, seperti CEO Kopi Kenangan, CEO Traveloka, Chairman Ayala Corp (konglomerat raksasa Filipina), Vice Chairwoman Vingroup (konglomerat raksasa Vietnam), hingga Vice President Director perusahaan cat Indonesia PT Avia Avian Tbk (AVIA).

INFOGRAFIS, Ekosistem Raksasa Pemilik Saham Allo Bank Pasca HMETDFoto: Infografis/ Ekosistem Raksasa Pemilik Saham Allo Bank Pasca HMETD/ Edward Ricardo
INFOGRAFIS, Ekosistem Raksasa Pemilik Saham Allo Bank Pasca HMETD

TIM RISET CNBC INDONESIA

(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular