
Lagi Ada yang Sedang Cari Cuan Sebelum Rights Issue AMAR

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan harga saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) cukup mencuri perhatian. Meski ditutup melemah, namun harga AMAR sempat melesat di awal sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (6/1/2022).
Saham AMAR dibuka di level Rp 490/saham pagi tadi. Sesaat kemudian, harga saham ini lompat 12% ke level Rp 550 per saham. Pada sesi dua, AMAR sempat menyentuh level Rp 560/saham.
Namun, kenaikan ini tidak bertahan lama. AMAR ditutup melemah pada penutupan sesi dua. Koreksi tersebut terjadi setelah saham AMAR melonjak 26,63% sejak Senin lalu (3/1).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham AMAR turun 0,81% ke posisi Rp 492/saham hari ini. Nilai transaksi saham AMAR mencapai 68,09 miliar dengan volume perdagangan 129,36 juta saham.
Penurunan harga hari ini menghentikan reli kenaikan 3 hari beruntun saham AMAR yang dimulai sejak awal pekan ini.
Pergerakan 'liar' saham AMAR sejak hari pertama di tahun 2022 terjadi di tengah rencana perusahaan untuk menggelar aksi korporasi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue.
Berdasarkan keterbukaan informasi pada 30 Desember 2021, AMAR akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) I dengan menerbitkan sebanyak 5.785.272.000 (5,79 miliar) saham baru dengan nilai nominal Rp 100/saham.
HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan pada tanggal 11 Februari 2022 dimana setiap pemilik 100 saham lama Perseroan akan memperoleh 72 HMETD.
Adapun harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp173/saham. Maka, jumlah dana yang akan diterima AMAR dari PUT I ini adalah sebesar Rp 1.000.852.056.000 (Rp 1 triliun).
Tolaram Group Inc, pemegang saham utama sekaligus pengendali AMAR yang menguasai 30,00% saham menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD sesuai dengan porsi kepemilikan saham Tolaram dalam AMAR. Tolaram juga bertindak sebagai pembeli siaga dalam aksi korporasi ini.
Sebagai informasi, Tolaram adalah sebuah perusahaan holding yang bergerak di bisnis consumer goods, fintech, hingga infrastruktur yang bermarkas di Singapura.
Rencananya dana hasil PUT I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan oleh AMAR untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja perseroan dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.
Catatan saja, pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) sebesar 41,9% setelah rights issue.
Aksi korporasi tersebut telah mendapat restu para pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 November 2021.
Saat ini, pihak AMAR masih akan menunggu tanggal efektif dari pihak otoritas pasar modal, yang rencananya akan jatuh pada 31 Januari 2022.
Dalam jadwal sementara, periode pelaksanaan HMETD akan berlangsung selama 15 - 21 Februari 2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Borong Lagi Saham Bank Amar, Siapakah Tolaram?