Kasus Corona AS Melonjak, Harga Tembaga 'Jinak'
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga melemah pagi ini akibat infeksi virus corona varian Omicron yang meroket di Amerika Serikat (AS).
Pada Kamis (6/1/2021) pukul 08:27 WIB harga tembaga tercatat US$ 9.661,5/ton, turun 0,35% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Data dari Universitas Johns Hopkins (JHU) menyebutkan bahwa AS mencatat ada 1.082.549 kasus harian per Senin, (3/1/2022) waktu setempat. Pusat Pengendalian Penyakit Menular atau CDC mengatakan dari jumlah ini, Omicron disebut-sebut berkontribusi sebanyak 95%.
"CDC secara teratur mengumpulkan spesimen virus penyebab Covid dan menganalisis urutan genetik untuk mengidentifikasi varian baru dan menentukan jenis virus mana yang beredar di AS," ujar laporan CNBC International,Rabu (5/1/2022).
Kenaikan infeksi ini sendiri menunjukkan seberapa besar kekuatan varian dengan 32 mutasi itu dalam penyebarannya. Pada awal Desember, omicron mewakili kurang dari 1% dari kasus yang diurutkan sementara delta membentuk 99% dari mereka. Kali ini, Delta hanya berkontribusi sebanyak 4,6% saja.
Para pelaku pasar mencemaskan lonjakan kasus ini akan memaksa pemerintah setempat mengambil kebijakan karantina wilayah. Hal ini mengaburkan prospek permintaan tembaga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)