Saham LABA dan AirAsia Tiba-Tiba 'Ngamuk' 34%, Kenapa Nih?

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
05 January 2022 15:23
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak dua saham berhasil melonjak tinggi hingga 34%, di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbenam di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (5/1/2022).

Kedua saham tersebut adalah saham emiten distributor produk baja PT Ladang Baja Murni Tbk (LABA) dan emiten maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup turun 0,49% ke posisi 6.662,30, dengan nilai transaksi yang tergolong ramai Rp 22,98 triliun. Adapun volume perdagangan hari ini mencapai 21,89 miliar saham.

Saham LABA melonjak mendekati batas auto reject atas (ARA) 34,31% ke Rp 137/saham. Nilai transaksi saham LABA mencapai Rp 10,99 miliar dengan volume 84,05 juta saham.

Dengan ini, saham LABA berhasil mencatatkan reli kenaikan dalam 3 hari terakhir. Alhasil, dalam sepekan saham LABA melompat 38,38%.

Informasi terbaru dari LABA adalah soal laporan keuangan perusahaan per akhir kuartal III atau 30 September 2021.

Dalam keterbukaan informasi di website BEI pada Kamis pekan lalu (30/12/2021), LABA berhasil membalik rugi bersih Rp 2,74 miliar pada akhir kuartal ketiga 2020 menjadi laba bersih Rp 22,61 miliar pada periode yang sama tahun 2021.

Kendati mencetak laba bersih, pendapatan bersih Ladang Baja malah turun 32,35% secara tahunan per 30 September 2021 menjadi Rp 7,18 miliar.

Namun, yang menopang bottom line alias laba bersih perseroan adalah adanya pendapatan lain-lain dalam bentuk laba penjualan aset tetap (bersih) yang tumbuh mencolok menjadi Rp 27,74 miliar per akhir triwulan ketiga 2021, dari periode yang sama sebelumnya Rp 292 juta.

Sementara, saham CMPP melambung 34,15% ke Rp 220/saham. Namun, nilai transaksi saham tersebut tidak begitu ramai, yakni sebesar Rp 781,01 juta.

Saham CMPP berhasil rebound setelah ambles dalam 2 hari terakhir. Asal tahu saja, pada Senin (3/1) pihak bursa kembali membuka suspensi perdagangan saham CMPP.

Sebelumnya, saham CMPP 'digembok' bursa sejak 5 Agustus 2019 lantaran AirAsia Indonesia belum memenuhi ketentuan jumlah saham beredar di publik atau free float sebesar 7,5%, sesuai dengan aturan bursa.

Menurut data teranyar BEI per 31 Desember 2021, kepemilikan masyarakat (di bawah 5%) di saham CMPP hanya sebesar 1,59%. Sementara, AirAsia Investment Ltd menggenggam 49,25% dan PT Fersindo Nusaperkasa menguasai 49,16%.

Dalam keterbukaan informasi, Senin (3/1), pihak bursa menjelaskan alasan kembali dibukanya suspensi saham CMPP adalah untuk memberikan kesempatan bagi CMPP untuk memenuhi ketentuan dimaksud selama waktu 2 tahun sejak diberlakukannya Surat Keputusan No. Kep-00101/BEI/12-2021.

Kemudian, dalam tanggapannya kepada BEI soal perkembangan rencana perbaikan kondisi perusahaan, Senin (3/1), manajemen AirAsia Indonesia menjelaskan, selama kuartal I 2022, perseroan masih akan memaksimalkan upaya pemulihan kinerja keuangan perseroan pasca Pandemi Covid-19.

Selain itu, pada empat bulan pertama 2022, AirAsia Indonesia menjelaskan, rencana aksi korporasi dalam rangka memenuhi ketentuan V.1 Peraturan Bursa Nomor I-A mengenai free float telah mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham Utama dan sedang dalam proses finalisasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Gembok' Dibuka Setelah 2 Tahun, Saham AirAsia Ambles 2 Hari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular