Produksi Cile Seret, Harga Tembaga Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
05 January 2022 15:20
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat siang ini terdorong jatuhnya produksi Cile, produsen terbesar dunia.

Kemarin harga tembaga ditutup di US$ 9.768/ton, menguat 0,49% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

TembagaSumber: Investing

Total produksi tembaga Cile pada bulan November tercatat 481.800 ton. Jumlah ini turun 0,6% year-on-year (yoy). Faktor penurunan ini adalah jatuhnya produksi Codelco dan Escondida yang merupakan tambang tembaga terbesar di Cile dan dunia.

Produksi Codelco terpantau turun 7,4% yoy menjadi 153.800 ton pada bulan November 2021. Jika diakumulasi (Januari-November 2021), produksi Codelco telah turun 0,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara produksi tambang BHP Escondida jatuh 11,6% yoy menjadi 80.300 ton pada bulan November 2020. Sepanjang tahun 2021 hingga November, produksi tambang tembaga terbesar di dunia tersebut jatuh 14,5%.

Produksi Cile yang turun berpotensi pasokan tembaga di pasar menjadi berkurang di tengah permintaan dunia yang meningkat. Hal ini yang mendorong harga tembaga menguat. Cile adalah negara produsen tembaga terbesar di dunia dengan produksi 5,7 juta ton pada tahun 2020, mengacu data Statista.

Persediaan tembaga di gudang bursa logam London (LME) per 4 Januari 2021 tercatat 88.725 ton. Jumlah ini turun 16,12% point-to-point dari tahun 2021 sebesar 107.950 ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular