
Negara yang Untung Saat RI Setop Ekspor Batu Bara: Australia!

Menjadi ironi saat ekspor ke China melambung, pasar Indonesia di negara lainnya tergerus oleh batu bara asal Australia. Ini terjadi di India, Jepang, dan Korea Selatan di mana impor batu bara asal Australia naik, sementara permintaan dari Indonesia turun.
Ahmad Zuhdi Dwi Kusuma, seorang analis industri di Bank Mandiri, mengatakan pelanggan Indonesia mungkin beralih ke Rusia, Australia atau Mongolia. Australia dan Indonesia berbagi pangsa pasar batu bara di beberapa negara seperti India, Jepang, dan Korea Selatan.
Di India, batu bara asal Australia mendominasi dengan kontribusi 38,5% dari total impor per Januari 2021. Jumlahnya mencapai 6,75 juta ton, naik dari Desember 2020 6,32 juta ton. Sedangkan impor asal Indonesia turun menjadi 5,42 juta ton dari 5,74 juta ton bulan Desember.
Sementara di Jepang, impor batu bara di Australia sebesar 17 juta ton per Juni 2021 melonjak 16% dari periode yang sama tahun 2020. Sedangkan impor dari Indonesia sebesar 5,95 juta ton, turun 16%.
Kemudian di Korea Selatan, impor batu bara asal Australia naik 8,6 juta ton saat impor asal Indonesia turun 3,8 juta ton.
Ketiga negara tersebut adalah importir batu bara terbesar setelah China. Pada tahun 2020, India berada di tempat kedua dengan import 210 juta ton. Sementara Jepang serta Korea berada di urutan tiga dan empat dengan impor 183 juta ton dan 128 juta ton.
Tren ini pun bisa kembali terulang saat Indonesia menghentikan ekspor batu bara. Siapa negara yang diuntungkan? Tentu saja Australia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
