Berjamaah Para Taipan jadi Pemodal Bank Digital, Ada Apa?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
Rabu, 05/01/2022 08:29 WIB
Foto: Ilustrasi Mobile Banking (Pexel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu per satu taipan kaya raya RI mulai melebarkan sayapnya masuk ke bisnis perbankan digital. Bukan tanpa alasan, tahun ini harga saham bank digital - termasuk bank mini dengan modal inti Rp 1-3 triliun - melonjak tinggi.

Jika para investor memperoleh keuntungan dari kinerja saham yang atraktif, dari pihak perusahaan sendiri, adanya konglomerat atau grup raksasa d balik bisnis perbankan digital dapat membantu kondisi finansial, terutama bagi yang belum memenuhi modal inti yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengklaim tidak ada lagi bank mini dengan modal kurang dari Rp 1 triliun di Indonesia pada tahun ini. Sebab, bank-bank yang semula masuk kategori BUKU 1 telah meningkatkan nilai modal mereka sesuai ketentuan otoritas.


Penggalangan dana tersebut sebagian besar dilaksanakan melalui skema right issue di mana para konglomerat atau anak usaha yang dimiliki bertindak sebagai pembeli siaga atau masuk sebagai investor strategis baru.

hingga pekan ketiga Desember 2021, terdapat total 44 aksi rights issue dari berbagai emiten dengan nilai emisi mencapai Rp 192,47 triliun. Dari jumlah tersebut, 19 di antaranya merupakan rights issue yang dilakukan oleh emiten perbankan dengan nilai emisi mencapai Rp141,84 triliun.

Selain itu, prospek bank digital yang menjanjikan juga sedang dilirik oleh banyak pihak. Tidak hanya taipan dan konglomerat bisnis, tapi juga perbankan konvensional, perusahaan e-commerce hingga perusahaan rintisan alias start up pun ikut berlomba-lomba untuk menjadi pemain utama.

Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat bank digital diramal akan menjadi masa depan perbankan Indonesia. Masuknya pemain baru tersebut juga sejalan dengan industri keuangan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami transformasi yang cukup signifikan. Mulai dari digitalisasi hingga tawaran kemudahan transaksi.

Maraknya adopsi dompet digital yang di didorong oleh kehadiran berbagai perusahaan rintisan (start up) hingga meluasnya jangkauan layanan teknologi finansial (fintech) dalam membentuk ekosistem keuangan baru, merupakan alasan lain mengapa bank digital kian menjadi idaman.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekonomi Sulit, Begini Cara Bank Digital Gaet Nasabah Baru 2025

Pages