Sebulan Ambles, Saham TAYS Akhirnya Naik Hari Ini

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
04 January 2022 13:07
Ilustrasi biskuit (Pixabay)
Foto: Ilustrasi biskuit (Pixabay)

Jakarta, CBNC Indonesia - Harga saham emiten produsen makanan ringan dengan brand Tays Bakers, PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) menguat hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (4/1/2022). Kenaikan ini terjadi setelah saham TAYS tidak pernah menghijau sejak debut pada awal Desember lalu.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham TAYS naik 2,81% ke posisi Rp 183/saham. Nilai transaksi saham TAYS tergolong minim sebesar Rp 178 juta dan volume perdagangan 987 ribu saham.

Sebelum rebound hari ini, sejak melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada 6 Desember 2021, saham TAYS 16 kali terbenam di zona merah dan tiga kali ditutup stagnan.

Dengan kata lain, saham ini sebelumnya tidak pernah menguat sejak awal tercatat di bursa sehingga membuat harga sahamnya tergerus separuh dari harga IPO.

Akibat penurunan saham yang signifikan tersebut, pihak bursa sempat memasukkan saham TAYS ke dalam kategori saham dengan pergerakan di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) pada 29 Desember 2021.

Menanggapi surat UMA bursa, pada 30 Desember 2021, manajemen TAYS menyampaikan, saat ini perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan.

Selain itu, tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material yang bisa mempengaruhi harga saham TAYS dan kelangsungan hidup perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.

"Tidak ada informasi yang menyangkut perseroan yang berada sebagai rumor atau berada di media massa," jelas pihak TAYS, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (4/1).

Sebagai informasi, dalam IPO pada Desember lalu, TAYS menawarkan sebanyak-banyaknya 240.300.000 saham baru atau setara 21,87% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Harga penawaran umum tersebut sebesar Rp 360/saham, sehingga dari aksi korporasi ini perseroan meraih dana sebanyak-banyaknya Rp 86,51 miliar.

Rencananya, perseroan akan menggunakan dana dari IPO tersebut sebesar 90,19% akan digunakan untuk belanja modal.

Rinciannya, sekitar 52,65% akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan berupa pembangunan pabrik baru yang diperuntukkan untuk kategori produk biskuit (BSC) yang berlokasi di Sumedang, Jawa Barat.

Lalu, sekitar 37,54% akan digunakan untuk pembelian dan instalasi mesin-mesin produksi perseroan dari pihak ketiga yaitu Yangjiang Wenva Yuandong Industry Co.,Ltd dengan perkiraan harga sebesar Rp 30,60 miliar.

Kemudian, sisanya, sekitar 9,81% akan digunakan untuk keperluan modal kerja seperti pembelian bahan baku produksi.

Sebagai informasi, perseroan saat ini menjalankan usaha di bidang industri produk biskuit dan produk roti kering lainnya industri produk makanan ringan (cookies, cracker, kue kering) baik yang manis, asin ataupun gurih.

Perseroan saat ini memiliki jaringan distribusi yang cukup luas dimulai dari Asia Tenggara, Korea, Hong Kong dan Taiwan, Australia, Amerika Serikat dan Timur Tengah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produsen Biskuit asal Tangerang Mau IPO Rp 87 M, Minat Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular