5 Saham Big Cap Ini Jadi Favorit Investor Asing di Awal 2022
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan perdana di tahun 2022 yakni Senin (3/1/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup melesat, di mana indeks bursa saham acuan nasional tersebut ikut terdorong dari Santa Claus Rally di bursa Amerika Serikat (AS) dan adanya potensi Januari Effect pada bulan ini.
IHSG ditutup melesat 1,27% ke level 6.665,308. Meskipun berhasil melesat, tetapi nilai transaksi IHSG masih cenderung sedikit, yakni mencapai Rp 9,8 triliun.
Sebanyak 307 saham menguat, 242 saham melemah, dan 132 saham stagnan. Investor asing pun mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 363 miliar di pasar reguler.
Asing tercatat memburu lima saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) di atas Rp 100 triliun, yakni saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Selain itu, asing juga mengoleksi saham emiten pertambangan emas, perak, dan tembaga yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Berikut saham-saham yang diburu oleh investor asing pada hari ini.
Sementara itu dari penjualan bersih, asing tercatat melepas salah satu saham big cap di atas Rp 100 triliun, yakni saham PT Astra International Tbk (ASII).
Selain itu, asing juga melepas saham emiten pertambangan batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), saham emiten industri dasar produsen semen bermerek Tiga Roda yakni PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), saham e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), saham emiten konsumer PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS).
Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:
Investor cenderung bersikap optimis di hari perdagangan perdana pasar keuangan Indonesia pada hari ini.
Pada tahun ini (2022), IHSG diprediksi tumbuh signifikan dan menembus level 7.000-an seiring pemulihan ekonomi yang terus berlanjut. Sejumlah sektor, terutama yang sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi, bisa melanjutkan kinerja positifnya.
Optimisme tersebut didasarkan pada berlanjutnya tren pemulihan. Para pelaku pasar optimistis ekonomi RI bisa tumbuh dengan laju 5% seperti sebelum pandemi.
Baik analis lokal maupun asing sepakat bahwa IHSG dapat memberikan return positif pada tahun ini yakni tahun 2022.
Masih dari dalam negeri, data aktivitas manufaktur yang dilihat dari Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) pada Desember 2021 cenderung melambat.
IHS Markit melaporkan PMI manufaktur Indonesia pada bulan Desember tahun lalu sebesar 53,5. sedikit melambat dari bulan sebelumnya 53,9.
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi.
Skor PMI manufaktur Desember 2021 jadi yang terendah dalam tiga bulan terakhir.
Meski ekspansi sektor manufaktur RI sedikit mengalami pelambatan, namun Jingyi Pan, Economics Associate Director IHS Markit mengatakan secara keseluruhan sentimen sangat positif.
"Namun demikian, keseluruhan sentimen bertahan sangat positif, dengan tingkat kepercayaan diri bisnis di atas rata-rata jangka panjang menunjukkan bahwa manufaktur Indonesia masih optimis terhadap pertumbuhan produksi berkelanjutan selama periode tahun 2022," kata Jingyi Pan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)