Simak 8 Kabar Pasar Ini Buat Panduan Cuan Awal Tahun

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Senin, 03/01/2022 08:16 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan terakhir di tahun 2021 dengan pelemahan 0,29% ke level 6.581,48.

Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai Rp 10,21 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,21 juta kali. Pelaku pasar melakukan penjualan bersih senilai Rp 304,07 miliar. Sedangkan, sejak awal tahun sampai dengan 30 Desember 2021, IHSG sudah menguat 10,08%.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan awal pekan di hari pertama perdagangan 2022 ini:


1.PSAB Lunasi Utang ke BNI, Sengketa dengan MDKA Selesai?

Perusahaan pertambangan emas, PT J Resources Nusantara (JRN) yang merupakan entitas anak PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), menyatakan telah melunasi fasilitas kredit sindikasi kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Shinhan Indonesia.

Dalam keterangannya, manajemen PSAB menjelaskan bahwa JRN telah telah melunasi fasilitas kredit berdasarkan Perjanjian Sindikasi tanggal 12 April 2019 kepada kedua bank tersebut.

"Pelunasan ini menjadi bukti komitmen Perseroan untuk bangkit kembali dan menyambut tahun depan yang lebih baik," tulis pihak PSAB.

2. Hati-Hati, 4 Saham Ini Masuk Radar Bursa

Jelang akhir perdagangan tahun 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyalakan 'radar' pengawasan terhadap empat emiten,setelah terjadi peningkatan harga saham tersebut yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA)di dua emiten, sedangkan dua lainnya mengalami penurunan harga di luar kebiasaan.

Keempat emiten yang tengah diawasi bursa tersebut adalah PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS), PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE), PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI), dan PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI).

Emiten yang bergerak dalam bidang usaha industri makanan ringan, TAYS mengalami penurunan harga saham di luar kebiasaan. Dalam 20 hari perdagangan terakhir saham ini hanya tiga kali ditutup stagnan, sedangkan sisanya ditutup di zona merah dan tidak pernah ditutup menguat satu hari pun.

3. Terjerat Mega Skandal & Potensi Delisting, Ini Jawaban POOL

Setelah lebih dari 18 bulan menjalani suspensi, PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL), artinya tersisa kurang dari 6 bulan lagi bagi BEI untuk dapat melakukan penghapusan (delisting) saham POOL dari lantai bursa. Tepatnya pada 10 Juni 2022 BEI dapat mencoret POOL dari semua papan perdagangan.

Menanggapi pengumuman dari otoritas bursa yang terbit tanggal 10 Desember lalu, pada hari Jumat (31/12/2021), Direktur Utama POOL Marhaendra menegaskan bahwa Perseroan telah melakukan rencana dan progres perbaikan kondisi yang menyebabkan suspensi saham secara berkala.

Dalam keterangan yang terbit di laman keterbukaan informasi BEI, ia menyebutkan bahwa "perseroan telah berhasil menjual entitas anak PT Asuransi Jiwa Advista pada bulan Maret 2021."

4.BNI Genjot Kredit Sindikasi, Ini Sektor Potensial di 2022

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terus mendorong pembiayaan sindikasi di tengah-tengah pandemi Covid-19 seiring dengan kecukupan modal, likuiditas serta besarnya potensi pembiayaan korporasi.

Corporate Secretary BNI Mucharom menjelaskan, hal ini dilatarbelakangi pertumbuhan ekonomi mulai banyak mendorong korporasi merealisasikan proyek-proyek besar pada akhir tahun ini. Hal ini pun menjadi peluang untuk perbankan meningkatkan pembiayaan khususnya secara sindikasi.

Dia meyakini, dengan kapasitas dan kecakapan perseroan dalam menciptakan peluang-peluang baru kerja sama kredit sindikasi ke depan.

"Hal ini sejalan dengan strategi bisnis kami yang fokus pada penyaluran kredit debitur korporasi top tier. Proyek hijau atau green loan juga terus menunjukkan kebutuhan pembiayaan ticket size besar sekaligus berkualitas sehingga menjadi motor pendorong kinerja kredit sindikasi BNI," kata Mucharom, dalam keterangan pers, Jumat (31/12/2021).


(sys/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: HGII Tebar Dividen Rp 4,5 M & Bidik Tambahan Pembangkit 100 MW

Pages