Batu Bara di 2021 Superior, 2022 Gimana?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
02 January 2022 11:30
Ilustrasi bendera China. AP/
Foto: Ilustrasi bendera China. AP/

Harga batu bara yang melambung tinggi menimbulkan krisis energi dan berpengaruh besar terhadap laju ekonomi China. Pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu pada kuartal-III 2021 di bawah ekspektasi menjadi 4,9% year-on-year (yoy) dan di bawah kuartal sebelumnya 5,3% yoy.

Pabrik-pabrik di China pun tampak mulai sempoyongan menanggung beban biaya input yang membesar. Rilis data inflasi produsen China menyentuh rekor tertinggi sejak data ini dicatat pertama kali tahun 1996, yaitu sebesar 10,7% yoy pada September 2021. Angka ini meningkat dari Agustus sebesar 9,5% dan konsensus yang dihimpun Reuters sebesar 10,5%.

Pemerintah China pun mengeluarkan inisiatif untuk mendinginkan harga batu bara. 'Memainkan' rantai supply and demand batu bara jadi langkah klasik yang dianggap efektif mendinginkan harga batu bara.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) mengatakan akan memastikan tambang batu bara beroperasi pada kapasitas penuh untuk menghasilkan setidaknya 12 juta ton per hari.

Dengan kebijakan ini produksi batu bara China terus meningkat dan mencapai rekor tertinggi produksi pada November. China memproduksi 370,84 juta ton batu bara pada bulan lalu, menurut data dari Biro Statistik Nasional.

Produksi Batu Bara ChinaFoto: Refinitiv
Produksi Batu Bara China

Selain berdampak pada jumlah produksi yang tinggi, kebijakan intervensi pasokan oleh China tersebut juga mempengaruhi harga batu bara global.

Setelah mencapai rekor harga tertinggi pada bulan Oktober di US$ 280/ton, harga batu bara tercecer di level US$ 130-140/ton atau turun hingga lebih dari 50%.

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular