
Ekonomi RI Tangguh di Tengah 'Badai' Omicron, Ini Buktinya!

Namun Indonesia belum bisa berpuas diri. Kini dunia tengah dibuat heboh dengan kehadiran virus corona varian omicron. Kali pertama terdeteksi di Afrika Selatan, varian ini telah menyebar ke lebih dari 100 negara.
Virus corona varian omicron lebih mudah menular dibandingkan varian sebelumnya. Dengan tempo cepat, varian ini menjadi dominan di berbagai negara dan membuat kasus positif harian melonjak tajam.
Misalnya di Amerika Serikat (AS). Varian omicron telah menjadi varian dominan dan menyebabkan kasus positif harian berada di atas 400.000 orang dalam sehari. Bahkan tidak jauh dari angka 500.000.
Oleh karena itu, Indonesia harus sangat waspada. Apalagi pada suasana Tahun Baru seperti sekarang, di mana potensi penularan meningkat akibat tingginya aktivitas dan mobilitas masyarakat.
Jika pandemi mengganas lagi, maka dampaknya tidak hanya di sisi kesehatan dan kemanusiaan. Kala pandemi menggila dan pemerintah terpaksa memperketat pembatasan sosial (social distancing), maka bakal sangat memukul aspek sosial-ekonomi.
Inilah yang terjadi kala virus corona varian delta sedang ganas-ganasnya pertengahan 2021, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpaksa menempuh kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Intinya, masyarakat diminta sebisa mungkin #dirumahaja.
Hasilnya jelas, ekonomi Tanah Air terpukul. Pada kuartal II-2021, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh lebih dari 7%, tertinggi sejak 1997. Namun pada kuartal berikutnya, pertumbhan Produk Domestik Bruto (PDB) melambat signifkan menjadi 'hanya' 3,58%.
Halaman Selanjutnya --> Perbankan Indonesia Kuat
(aji/aji)