Inflasi Singapura Tertinggi Sejak 1980, Dolarnya Melesat

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 December 2021 14:01
Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat cukup tajam melawan rupiah pada perdagangan Rabu (29/12), semakin jauh dari level Rp 10.500/SG$. Sejak awal pekan ini, dolar Singapura masih belum goyah berhadapan dengan rupiah.

Pada pukul 13:07 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.538,59, dolar Singapura menguat 0,35% di pasar spot, melansir data Refintiv. Dalam dua hari sebelumnya, dolar Singapura masing-masing menguat 0,23% dan 0,21%.

Data dari Singapura hari ini menunjukkan inflasi di sektor produsen (producer price index/PPI) bulan November melesat 26% year-on-year (yoy) dari bukan sebelumnya 25,4% (yoy). PPI tersebut merupakan yang tertinggi sejak Maret 1980.

Ketika inflasi sektor produsen tinggi, maka harga jual produk kemungkinan akan dinaikkan dan berdampak pada inflasi konsumen (consumer price index/CPI), yang menjadi pertimbangan Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) dalam mengetatkan kebijakan moneter.

Pada pertengahan Oktober lalu, MAS sudah mengetatkan kebijakan moneternya, dan berpeluang melakukan lagi di awal tahun depan jika inflasi CPI terus menanjak. Pada Kamis pekan lalu pemerintah Singapura melaporkan CPI di bulan November tumbuh 3,8% (yoy), level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Februari 2013.

Untuk diketahui, di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate).

Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.

Pada 14 Oktober lalu MAS menaikkan kemiringan (slope) S$NEER dari sebelumnya di dekat 0%. Sementara lebar (width) dan titik tengah (centre) masih tetap.

Slope berfungsi membuat penguatan/penurunan dolar Singapura lebih cepat/lambat. Ketika slope dinaikkan, maka dolar Singapura bisa menguat lebih cepat, begitu juga sebaliknya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular