Transaksi Marjin Kian Ramai di 2022, Begini Ramalannya

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Selasa, 28/12/2021 18:35 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI), memperkirakan transaksi marjin di pasar modal domestik bakal kian semarak pada tahun depan.

Direktur PEI, Suryadi mengungkapkan, pada tahun depan ada beberapa faktor yang akan mendorong kenaikan transaksi marjin di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pertama, investor sudah mengantisipasi risiko dampak dari kebijakan pengurangan aset finansial (tapering) bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.


Kedua, tren pemulihan ekonomi domestik dan global. Ketiga, situasi pandemi dengan varian Covid-19 Omicron efeknya tidak terlalu signifikan bagi pasar karena tingginya vaksinasi yang dilakukan banyak negara.

Selanjutnya, dari sisi jumlah investor pasar modal terus bertambah menjadi sebanyak 7,3 juta SID dan didominasi kalangan milenial.

"Kami cukup yakin, di 2022 transaksi marjin akan meningkat lagi, semakin tinggi persentase investor ritel, probabilitas menggunakan PEI makin meningkat," kata Suryadi, dalam webinar, Selasa (28/12/2021).

Tercatat, sejak awal tahun, PEI telah menyalurkan pendanaan senilai lebih dari Rp 1,25 triliun, atau naik 24% jika dibandingkan dengan jumlah penyaluran pendanaan di tahun 2020 yang terdiri dari 13 anggota bursa (AB) partisipan.

Rata-rata outstanding harian sampai dengan akhir bulan November 2021 mencapai Rp 130 miliar, atau naik sekitar 40% jika dibandingkan dengan rata-rata outstanding harian di tahun 2020 sebesar Rp 91 miliar.

PEI menargetkan, untuk pendanaan transaksi marjin di tahun 2022 nilai rata-rata posisi outstanding harian berada di angka Rp250 miliar.

Tidak hanya itu, mulai kuartal kedua tahun depan, PEI akan menyediakan produk Pendanaan Transaksi Repurchase Agreement (REPO) dan Pendanaan melalui Pinjam Meminjam Efek.

PEI menetapkan target nilai Pendanaan REPO di tahun 2022 mencapai rata-rata Rp 150 miliar per hari, sementara nilai Pendanaan melalui Pinjam Meminjam Efek ditetapkan sebesar rata-rata Rp 15 miliar.

"Dengan memperhatikan perkembangan jumlah investor, target IPO di tahun 2022, serta proyeksi Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) BEI sebesar Rp13,5 triliun, PEI optimis bahwa target tersebut sejalan dengan perkembangan pasar modal di tahun 2022," ungkap Suryadi.


(sys/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ngegas, Makin Dekat ke Level 8.000