
Top! IHSG Menguat Saat Bursa Saham Asia Merah Semua

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia ditutup melemah pada perdagangan Senin (27/12/2021), karena pasar keuangan di beberapa negara utamanya negara-negara maju masih ditutup libur Natal 2021, sehingga sentimen pasar cenderung minim.
Hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini, yakni menguat 0,19% ke level 6.575,44.
Sedangkan sisanya terpantau terkoreksi pada hari ini. Indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,42% ke level 28.676,46, Shanghai Composite China turun tipis 0,06% ke 3.615,97, Straits Times Singapura terkoreksi 0,13%, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,43% ke 2,999.55.
Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong pada hari ini masih ditutup karena masih libur panjang Natal 2021.
Indeks Nikkei Jepang memimpin pelemahan bursa utama Asia pada hari ini, karena investor kembali khawatir dengan dampak dari virus corona (Covid-19) varian Omicron.
Saham teknologi global yang terdaftar di bursa saham Jepang yakni SoftBank Group merosot 2,96%, di tengah kabar bahwa Credit Suisse mengambil tindakan hukum di Inggris terhadap perusahaan Jepang untuk memulihkan dana tertentu.
Saham peritel juga terpukul karena lebih banyak kasus varian yang sangat menular ditemukan di Jepang, meningkatkan kekhawatiran pembatasan yang lebih ketat yang memperlambat pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Saham Operator toko pakaian, yakni Uniqlo Fast Retailing merosot 1,75% dan turut memperberat indeks Nikkei pada hari ini. Selain itu, saham peritel barang perabotan rumah, Nitori Holdings ambruk 6,53%, dan saham toko ritel merek Muji Ryohin Keikaku drop 1,59%.
Sementara itu di China, pemerintah setempat melaporkan kenaikan harian tertinggi kasus Covid-19 dari transmisi lokal, di mana kasus Covid-19 naik dua kali lipat di kota barat laut Xi'an. China juga telah memberlakukan kembali pembatasan wilayah (lockdown), di mana hari ini merupakan hari kelima.
"Kasus Omicron melonjak di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, dan meskipun pasar masih cenderung optimis, tetapi mereka kembali dikhawatirkan dari kabar perjalanan udara di AS yang kembali ditangguhkan, dan hal ini tampaknya menjadi katalis negatif utama pada hari ini," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior Asia-Pasifik di OANDA.
Sebelumnya, perusahaan maskapai penerbangan AS telah membatalkan atau menunda ribuan penerbangan selama tiga hari terakhir, karena kekurangan pekerja akibat Covid-19.
Perdagangan bursa saham AS, Wall Street kembali dibuka pada hari ini, setelah libur Natal 2021 pada Jumat pekan lalu.
Pasar saham AS ditutup menghijau pada hari Kamis, di tengah tanda-tanda Omicron dapat menyebabkan tingkat penyakit yang lebih ringan.
Pelaku pasar di AS merespons positif dari kabar seputar penelitian terbaru virus corona (Covid-19) varian Omicron.
Pada Kamis lalu, sebuah penelitian di Afrika Selatan (Afsel) menunjukkan bahwa penderita Omicron memiliki peluang 80% bergejala ringan sehingga tidak harus 'mondok' ke rumah sakit.
Selain di Afsel, penelitian serupa yakni di Universitas Edinburg, Inggris menunjukkan bahwa pasien rawat inap akibat Omicron ternyata 68% lebih rendah dari kasus varian Delta.
Selain studi yang menunjukkan Omicron tidak menyebabkan gejala yang berat, Balai Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) AS pada pekan lalu menyetujui peredaran obat Covid-19 besutan Pfizer.
Studi menunjukkan bahwa obat berbentuk pil tersebut memiliki efektivitas hingga 89% untuk meringankan gejala Covid-19, sehingga penderita tak perlu 'mondok' di rumah sakit. Pada Kamis, izin serupa diterbitkan bagi Merck.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Kabar Baik dari AS, Bursa Asia Menguat
