Inflasi AS Mendingin, Nikkei & Kospi Kompak Dibuka Menguat

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
16 January 2025 08:45
A man walks in front of an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, June 17, 2020. Major Asian stock markets declined Wednesday after Wall Street gained on hopes for a global economic recovery and Japan's exports sank. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham kawasan Asia-Pasifik naik pada Kamis (16/1/2025), setelah kejutan pada angka inflasi inti periode Desember yang turun serta laporan pendapatan bank yang kuat.

Bank sentral Korea mengejutkan pengamat pasar dengan mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah di 3%. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan Bank of Korea akan menurunkan suku bunga kebijakannya sebesar 25 basis poin.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,16%, sementara indeks Kosdaq yang berfokus pada saham berkapitalisasi kecil naik 1,65% setelah pengumuman tersebut.

Indeks acuan Nikkei 225 Jepang naik 0,61%, sedangkan Topix meningkat 0,23%.

Sementara itu, indeks harga produsen tahunan Jepang naik 3,8% pada bulan Desember, sesuai dengan ekspektasi ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Futures untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di angka 19.426, mengindikasikan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan HSI di 19.286,07.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 1,45%. Negara tersebut dijadwalkan merilis angka pengangguran untuk bulan Desember pada hari yang sama. Tingkat pengangguran diperkirakan akan sedikit naik menjadi 4% dari 3,9% di bulan November, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Semalam di AS, saham mencatatkan kenaikan signifikan dengan ketiga indeks utama mencatatkan hari terbaik mereka sejak 6 November.

Dow Jones Industrial Average turun 1,65%, sementara S&P 500 naik 1,83%. Nasdaq Composite, yang didominasi sektor teknologi, melonjak 2,45%.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun turun tajam sekitar 4,65% atau sekitar 13 basis poin setelah laporan CPI.

Harga minyak naik setelah berita tentang gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas. Harga minyak mentah Brent naik 3,22%, sementara WTI naik tipis 0,3% dan ditutup pada $80,28 per barel.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Hijau Royo-royo, Nikkei Paling Kencang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular