Cari Cuan di Pekan Terakhir 2021? Baca Dulu Sederet Kabar ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Indonesia pekan ini melemah dan keluar dari level psikologis 6.600. Hal itu diiringi peningkatan volatilitas perdagangan di tengah anjloknya nilai dan volume perdagangan.
Dalam sepekan, IHSG terkoreksi 0,59% secara point-to-point. Sedangkan pada perdagangan Jumat (17/12/2021) akhir pekan ini, IHSG hanya menguat tipis 0,11% ke level 6.562,9.
Koreksi mingguan tersebut melanjutkan koreksi sepekan sebelumnya yang sebesar 0,77%. Namun sepanjang Desember, IHSG masih terhitung menguat sebesar 0,44%.
Mengawali pekan, IHSG anjlok 54,8 poin pada Senin. Koreksi terjadi mengikuti tren koreksi di bursa global akibat pandemi Covid-19. Meski pelaku pasar mendapati fakta bahwa varian terbaru virus Covid-19, yakni omicron terbukti tidak memicu gejala parah, pemerintah negara maju justru bersikap reaktif dengan melakukan pembatasan sosial (lockdown).
Belanda mulai memberlakukan lockdown penuh pada Minggu yang berlaku hingga pertengahan Januari. Jerman pada Senin lalu juga memperketat perbatasan dengan hanya mengizinkan warga negara dan pemukimnya, serta penumpang pesawat transit untuk memasuki wilayahnya.
Pada Kamis, mulai muncul sentimen positif mengenai studi di Afrika Selatan dan Inggris yang mengonfirmasi bahwa pmicron memiliki dampak terbatas, sehingga bursa berbalik menguat. Namun itu belum cukup untuk membangkitkan selera beli investor, karena perdagangan kian sepi memasuki libur Hari Raya Natal.
Mengacu data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), total nilai perdagangan sepekan hanya Rp 52,7 triliun, yang didapat dari transaksi 121 miliar saham sebanyak 6,3 juta kali. Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp 773,85 miliar.
Aksi jual terbesar menimpa saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), di mana investor asing mencetak net sell Rp 1,8 triliun. Saham otomotif PT Astra International Tbk (ASII) menyusul dengan nilai penjualan bersih Rp 723,3 miliar.
Dari sisi nilai total transaksi, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) memimpin dengan nilai perdagangan sepekan mencapai Rp 2,8 triliun, diikuti BBRI dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan nilai yang sama besar yakni Rp 1,8 triliun.
(ras/ras)