Skandal BLBI

Texmaco: Dekat Dengan Soeharto & Gus Dur Hingga Terlilit BLBI

Feri Sandria, CNBC Indonesia
24 December 2021 14:38
Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu)
Foto: Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu)

Dalam laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang tercantum dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 tercantum perihal aset Texmaco Grup yang dalam penguasan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang dulu dikenal dengan BPPN.

Dalam lampiran kredit aset kelolaan PPA, nilai total aset Group Texmaco yang dikelola PPA hanya berjumlah Rp 1,43 triliun. Jauh lebih kecil dari tagihan yang dikemukakan oleh Sri Mulayani.

Aset Texmaco yang dikelolan PPAFoto: BPK
Aset Texmaco yang dikelolan PPA

Menurut catatan PPA, lima perusahaan yang berada di bawah Texmaco, yaitu PT Jaya Perkasa Engineering, PT Bina Prima Perdana, PT Texmaco Jaya Tbk, PT Wastra Indah, serta PT Polysindo Eka Perkasa (sekarang bernama PT Asia Pacific Fibers Tbk [POLY]).

Setelah sekian lama mangkir dari pembayaran utang, Sri Mulyani mengakui bahwa pemerintah sebelumnya masih memberikan peluang untuk dibicarakan dengan baik dengan memanggil pemiliknya. Namun, itikad baik dari pemilik Grup Texmaco untuk membayar utangnya tidak ada sehingga pada akhirnya dilakukan penyitaan aset.

"Jadi dalam hal ini pemerintah sudah berkali-kali memberi peluang bahkan mendukung agar perusahaan yang masih bisa berjalan, namun tidak ada sedikit pun ada tanda-tanda akan melakukan itikad untuk membayar kembali. Oleh karena itu, pada hari ini pemerintah melakukan eksekusi terhadap aset. Ini adalah bentuk sesudah lebih dari 20 tahun memberikan uang dan waktu, kesempatan, dan bahkan mendukungnya dengan beri LC nya jaminan," pungkasnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular