2% Pasokan Hilang, Harga Tembaga Terbang

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
24 December 2021 11:40
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga menguat pekan ini karena pasokan tembaga dari tambang Las Bambas tidak akan cepat pulih walaupun blokade selesai. Namun efek penyebaran Omicron menahan laju tembaga.

Pada pekan perdagangan yang ditutup hari Rabu (22/12/2021), harga tembaga dunia tercatat US$ 9.509,25, ton, menguat 1,8% dibandingkan pekan lalu.

TembagaSumber: Investing

Giselle Huamani, pejabat tinggi pemerintah yang menangani konflik social mengatakan banyak penduduk Chumbivilcas setuju untuk mencabut blockade sementara pada hari Kamis (23/12/2021).

Blokade tersebut akan dicabut hingga 30 Desember 2021. Penduduk mengatakan bahwa pencabutan blokade secara permanen tergantung pada kesepakatan yang dicapai.

MMG Ltd mengatakan walaupun blokade jalan yang mengganggu tambang tembaga di Las Bamas selesai tidak akan menjamin produksi segera kembali normal. Sebelumnya, operasional tambang tembaga Las Bambas di Peru ditutup sejak 18 Desember.

Penyebabnya adalah penambang dan masyarakat setempat yang gagal mencapai kesepakatan. Masyarakat menilai keuntungan dari kekayaan mineral tambang tidak dirasakan. Mereka juga ingin ingin perusahaan menyediakan lebih banyak pekerjaan untuk masyarakat daerah tersebut.

Penutupan diperkirakan akan menghentikan produksi tambang yang menyumbang 2% pasokan tembaga dunia. Hal ini diperkirakan akan membuat pasokan tembaga makin ketat.

Peru ssendiri adalah produsen tembaga nomor dua di dunia. Mengacu data Statista, produksi tembaga Peru pada 2020 mencapai 2,2 juta ton.

Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan Omicron sudah menginfeksi 89 negara. Gawatnya jumlah kasus meningkat dua kali lipat dalam 1,5 hingga 3 hari.

Penyebaran Omicron menimbulkan kekhawatiran atas prospek pemulihan ekonomi global yang akan melambat dan berpotensi mengganggu permintaan tembaga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular