
2% Pasokan Hilang, Harga Tembaga Terbang

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga menguat pekan ini karena pasokan tembaga dari tambang Las Bambas tidak akan cepat pulih walaupun blokade selesai. Namun efek penyebaran Omicron menahan laju tembaga.
Pada pekan perdagangan yang ditutup hari Rabu (22/12/2021), harga tembaga dunia tercatat US$ 9.509,25, ton, menguat 1,8% dibandingkan pekan lalu.
![]() |
Giselle Huamani, pejabat tinggi pemerintah yang menangani konflik social mengatakan banyak penduduk Chumbivilcas setuju untuk mencabut blockade sementara pada hari Kamis (23/12/2021).
Blokade tersebut akan dicabut hingga 30 Desember 2021. Penduduk mengatakan bahwa pencabutan blokade secara permanen tergantung pada kesepakatan yang dicapai.
MMG Ltd mengatakan walaupun blokade jalan yang mengganggu tambang tembaga di Las Bamas selesai tidak akan menjamin produksi segera kembali normal. Sebelumnya, operasional tambang tembaga Las Bambas di Peru ditutup sejak 18 Desember.
Penyebabnya adalah penambang dan masyarakat setempat yang gagal mencapai kesepakatan. Masyarakat menilai keuntungan dari kekayaan mineral tambang tidak dirasakan. Mereka juga ingin ingin perusahaan menyediakan lebih banyak pekerjaan untuk masyarakat daerah tersebut.
Penutupan diperkirakan akan menghentikan produksi tambang yang menyumbang 2% pasokan tembaga dunia. Hal ini diperkirakan akan membuat pasokan tembaga makin ketat.
Peru ssendiri adalah produsen tembaga nomor dua di dunia. Mengacu data Statista, produksi tembaga Peru pada 2020 mencapai 2,2 juta ton.
Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan Omicron sudah menginfeksi 89 negara. Gawatnya jumlah kasus meningkat dua kali lipat dalam 1,5 hingga 3 hari.
Penyebaran Omicron menimbulkan kekhawatiran atas prospek pemulihan ekonomi global yang akan melambat dan berpotensi mengganggu permintaan tembaga.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat