
Konversi OWK, BUMI Bakal Terbitkan 103,06 Miliar Saham Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pertambangan batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bakal menerbitkan 103.066.596.392 saham seri C baru dengan nominal Rp 50/saham. Penerbitan ini dilakukan dalam rangka mengkonversi obligasi wajib konversi (OWK).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut setara dengan 138,76%. Penerbitan saham ini akan dilakukan melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/private placement).
"Saham Seri C baru yang diterbitkan Perseroan dalam rangka pelaksanaan PMTHMETD akan digunakan untuk memenuhi permintaan konversi dari pemegang OWK sehubungan dengan restrukturisasi keuangan Perseroan sesuai dengan Keputusan PKPU," tulis manajemen, dikutip Rabu (22/12/2021).
Penerbitan saham baru ini akan mengurangi biaya bunga terhadap sisa OWK yang beredar saat ini hingga maksimum Rp 451,43 miliar per tahun. Sehingga diharapkan nantinya perusahaan akan memperbaiki kinerja keuangannya.
Setelah seluruh saham baru telah diterbitkan, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor akan meningkat dari 74.274.746.007 menjadi sebanyak-banyaknya 177.341.342.399 saham/
Saat ini terdapat 248 pemegang OWK yang terdiri dari masyarakat dan Innovate Capital Pte. Ltd. Perusahaan juga telah telah menerima permintaan konversi OWK oleh Innovate Capital.
Jika seluruh saham ini diterbitkan, maka pemegang saham yang tidak ikut mengambil bagian dalam aksi korporasi ini akan terdilusi sebesar 58,12%.
Untuk aksi korporasi ini, Bumi akan persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 Desember 2021 nanti.
OWK ini merupakan bagian dari restrukturisasi keuangan Bumi hasil keputusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sesuai dengan keputusan Pengadilan Niaga Jakarta sesuai dengan Putusan Homologasi No. 36/PDT.SUS-PKPU/2016/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 28 November 2016. Perusahaan menerbitkan OWK senilai Rp 8,45 triliun.
Untuk diketahui, hingga akhir Juni 2021 lalu perusahaan tercatat memiliki modal kerja negatif US$ 805,44 juta.
Nilai aset lancar mencapai US$ 466,12 juta, sedangkan kewajiban lancar mencapai US$ 1,27 miliar dan total kewajiban konsolidasi senilai US$ 3,30 miliar.
(mon/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Private Placement Lagi, Utang BUMI Lunas?