Grab-BuzzFeed Ditinggalkan Investor, SPAC Mengecewakan?

Market - Feri Sandria, CNBC Indonesia
22 December 2021 08:40
Dok: Grab Foto: Dok: Grab

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham beberapa perusahaan besar, termasuk Grab Holdings dan BuzzFeed, yang bergabung dengan perusahaan cangkang untuk go public telah ambrol, karena semakin ramai investor yang memilih keluar dari perusahaan tersebut ditengah hiruk-pikuk transaksi perusahaan cek kosong Wall Street tahun ini.

Saham perusahaan media, BuzzFeed, yang bergabung dengan entitas cangkang cek kosong 890 5th Avenue Partners, telah anjlok 40% sejak debut mereka pada 6 Desember.

BuzzFeed hanya mengumpulkan sekitar US$ 16 juta dari pencatatan publik tersebut, karena sekitar 94% dari US$ 287,5 juta yang dikumpulkan SPAC telah ditarik kembali oleh para investor, meninggalkan outlet media digital tersebut dengan 6% sisanya.

SPAC biasanya ditawarkan kepada investor di harga US$ 10 per saham, dana tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rekening perwalian, lalu entitas cek kosong akan mencari perusahaan untuk diakuisisi. Pemegang sahamnya dapat memilih untuk menebus saham mereka dengan imbalan uang tunai.

Grab Holdings, perusahaan transportasi dan pengiriman terbesar di Asia Tenggara, telah kehilangan lebih dari sepertiga kapitalisasi pasarnya sejak debutnya di Nasdaq pada 2 Desember menyusul rekor merger perusahaan senilai US$ 40 miliar dengan perusahaan cek kosong.

Tingkat penarikan kembali (redemption) atas investasi SPAC secara rata-rata telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 58% di kuartal empat ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya, berdasarakndata dari Dealogic, karena banyak perusahaan gagal memenuhi ekspektasi tinggi investor.

Dalam kasus perusahaan perangkat lunak manajemen acara, Cvent, hampir 85% investor menukarkan saham mereka dengan uang tunai dua hari sebelum debutnya di Wall Street, berdasarkan dokumen pengajuannya di SEC.

Perusahaan pengelola penyewaan properti liburan, Vacasa, menerima pendapatan kotor sekitar US$ 340 juta dari debutnya pada 8 Desember, US$ 145 juta di bawah ekspektasi karena 30% investor memilih mencairkan sahamnya sebelum perusahaan resmi melakukan debut di bursa AS.

"SPACS menjadi gila pada bulan Februari dan investor mulai melihat mereka seperti saham meme. Kemudian Lucid jatuh dan SEC mulai mengeluarkan komentar negatif dan SPAC tidak disukai," kata Matthew Tuttle, CEO Tuttle Capital Management LLC.

Dikutip Reuters, CEO Vacasa Jamie Cohen menyampaikan bahwa perusahaan berhasil mengkapitalisasi kesepakatan SPAC dengan baik karena mampu mempertahankan lebih dari 50% uang tunai di rekening perwalian (trust fund).

Pasar SPAC telah melambat tahun ini, dengan pedoman akuntansi yang diperketat dan pengawasan yang lebih ketat dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS.

Regulator A.S. mengatakan pekan lalu bahwa mereka sedang mempertimbangkan aturan pengetatan seputar bagaimana penjamin emisi, dewan direksi dan pemangku kepentingan SPAC lainnya untuk mengeluarkan informasi yang lebih lengkap kepada investor pada saat merger antara perusahaan cek kosong dan target akuisisi diumumkan.

Dilansir Reuters, perusahaan riset independen Vanda Research menyebutkan bahwa SPAC termasuk di antara kelompok yang mengalami penurunan partisipasi investor ritel.

Indeks De-SPAC yang melacak 25 perusahaan terbesar yang telah menyelesaikan merger, turun sekitar 43% sepanjang tahun ini setelah menyentuh rekor tertinggi pada pertengahan Februari lalu.

Namun, merger dengan perusahaan cangkang cek kosong masih tetap menjadi pilihan populer, dengan 2021 berhasil memecahkan rekor 604 SPAC dan berhasil mengumpulkan dana US$ 144 miliar, ungkap Renaissance Capital dalam tinjauan tahunannya. Namun, 62% dari total pendapatan tersebut diperoleh pada kuartal pertama.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Traveloka Disebut Batal IPO di Wall Street via SPAC, Ada Apa?


(fsd/fsd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading