Kala Omicron Menyebar, Investor Makin Rajin Borong Perak!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 December 2021 14:03
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak menguat siang ini karena kasus Omicron yang makin menggila membuat aset safe haven makin diburu investor.

Pada Selasa (21/12/2021) pukul 13.11 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 22,4128/ons, naik 0,81% dibandingkan harga penutupan kemarin.

PerakFoto: Refinitiv
Perak

Omicron semakin meluas, bahkan menjadi varian paling dominan saat ini di Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Pusat Pencegahan dan Penyakit AS (CDC), Omicron kini mendominasi hingga 73% kasus baru. Padahal pekan sebelumnya, yang berakhir 18 Desember, hanya 12,6%.

"CDC sebelumnya telah menerbitkan data untuk pekan yang berakhir 11 Desember yang menunjukkan bahwa Omicron mewakili 2,9% kasus, tetapi telah merevisi perkiraan untuk periode tersebut ke atas," tulis CNBC International mengutip lembaga pemerintah itu, Selasa (21/12/2021).

Sementara di Eropa, negara-negara kembali memberlakukan langkah-langkah penguncian (lockdown).

Mulai Minggu, (19/12/2021), Belanda memutuskan untuk melakukan lockdown. Negeri Oranye itu menutup sekolah dan universitas hingga 9 Januari dan seluruh toko bahan-bahan non esensial, bar, dan restoran hingga 14 Januari mendatang.

Bukan hanya Belanda, negara lainnya seperti Prancis, Siprus, Irlandia, Denmark, dan Austria juga memperketat pembatasan sosial. Paris membatalkan kembang api Malam Tahun Baru. Denmark telah menutup teater, gedung konser, taman hiburan, dan museum.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan Omicron sudah menginfeksi 89 negara. Gawatnya jumlah kasus meningkat dua kali lipat dalam 1,5 hingga 3 hari.

Penyebaran Omicron menimbulkan kekhawatiran atas prospek pemulihan ekonomi global yang akan melambat. Hal ini membuat para investor memilih aset safe haven untuk lindung nilai aset.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular