Ekspansi? Adaro Akuisisi Saham CITA Senilai Rp 358,76 M

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Jumat, 17/12/2021 13:35 WIB
Foto: REUTERS/Beawiharta/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pertambangan milik Boy Thohir, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membeli 3,7% saham PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) dengan nilai pembelian sebesar Rp 358,76 miliar. Pembelian saham ini dilakukan dengan tujuan investasi dengan target nantinya tingkat pengembaliannya yang lebih baik dibanding investasi konservatif.

Dalam keterangan yang disampaikan Corporate Secretary Adaro Mahardika Putranto, investasi ini dilakukan pertimbangan bisnis smelter milik CITA dinilai menjanjikan untuk jangka panjang sejalan dengan peningkatan harga komoditas.

"Perseroan memilih berinvestasi kepada saham CITA karena Perseroan berpendapat bahwa bisnis Metallurgical Grade Bauxite dan Smelter Grade Alumina merupakan bisnis yang menjanjikan dalam jangka panjang seiring dengan perbaikan perekonomian global dan peningkatan harga komoditas," tulis Mahardika, dikutip Jumat (17/12/2021).


Investasi di bidang keuangan pada instrumen saham ini merupakan kegiatan investasi keuangan biasa yang biasa dilakukan dalam treasury management.

Saat ini Adaro memiliki posisi keuangan dan tingkat likuiditas yang cukup baik, sehingga masih memiliki fleksibilitas untuk melakukan investasi keuangan terukur pada instrumen yang memiliki tingkat profil risiko yang lebih tinggi.

"Investasi keuangan ini diharapkan dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik dibandingkan dengan investasi keuangan yang konservatif," tulisnya.

Pemegang saham pengendali CITA adalah PT Harita Jayaraya dengan kepemilikan 62,10%. Selanjutnya adalah Gleencore International Investment Ltd. sebesar 30,20%. Lalu PT Suryaputra Inti Mulia sebesar 5,42%, sedangkan kepemilikan pubik di saham ini adalah sebesar 2,26%.

Untuk diketahui, CITA memiliki saham pada pabrik smelter grade alumina dan pemurnian bauksit pertama di Indonesia bernama PT Well Harvest Winning Alumina Refinery yang memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina.

Ketika dibangun, biaya investasi Well Harvest mencapai US$ 1 miliar, atau sekarang setara Rp 14 triliun.

Selain CITA, pemegang saham lain Well Harvest yang berkedudukan di Ketapang (Kalbar) itu adalah China Hongqiao Group Limited (56%), Winning Investment (HK) Company Limited (9%), dan Shandong Weiqiao Alumunium & Electricity Co.,Ltd (5%).

Setelah diumumkan mengenai investasi Adaro ini, saham CITA pada perdagangan sesi I, Jumat ini, saham CITA menguat 20,77% ke harga Rp 3.430/saham.


(mon/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pilah Pilih Investasi "Harga Diskon" Saat Ekonomi Melemah