Investasi di 10 Saham Ini, Bak Menemukan Harta Karun

Feri Sandria, CNBC Indonesia
17 December 2021 13:45
Infografis/ Harga saham Meroket terus, ini 9 Saham Cuan Ribuan Persen Selama Setahun/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Harga saham Meroket terus, ini 9 Saham Cuan Ribuan Persen Selama Setahun/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat melemah pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini, berhasil kembali melaju kencang di kuartal keempat tahun ini, sebelum akhirnya saat ini secara fluktuatif 'jalan di tempat' akibat kehabisan gas dari koreksi harga batu bara dan ditemukannya varian omicron. Meski demikian, hingga penutupan perdagangan sesi I hari Jumar (21/8), IHSG tercatat masih mampu tumbuh 9,84% sejak awal tahun.

Pada kuartal terakhir tahun ini IHSG hanya mampu tercatat tumbuh 4,46%, kondisi ini lebih buruj dari tahun lalu, yang mana selama tiga bulan terakhir 2020 IHSG tercatat mampu menguat hingga 22,77%.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini IHSG kembali terkoreksi 0,42% ke posisi 6.567,21, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,66 triliun dan volume perdagangan mencapai 17,36 miliar saham.

Sementara itu kinerja indeks saham LQ45 sejak awal tahun tercatat masih terkoreksi 0,33, sementara untuk kuartal terakhir tahun ini, LQ45 mengalami apresiasi 4,15%.

Berikut adalah 10 saham dengan kenaikan terbesar sejak awal tahun 2021.

DCI Indonesia (DCII) +9.304%

Saham DCII, yang IPO pada 6 Januari 2021 di harga Rp 420/saham, telah 'meroket ke angkasa' ke posisi Rp 39.500/saham. Sebelumnya saham yang mampu mengantarkan tiga pendirinya ke jajaran orang terkaya di Indonesia ini sempat nyaris menyentuh level Rp 60.000 per saham

Kenaikan saham DCII memang terjadi sejak awal debut seiring ramai diborong investor pada awal tahun. Kemudian, saham DCII semakin 'menggila' setelah pemilik Grup Salim Anthoni Salim masuk ke saham tersebut awal Juni lalu.

Kinerja saham DCII juga didukung oleh rapor keuangan DCI yang baik. Perusahaan membukukan kenaikan pendapatan 81%, dan peningkatan laba bersih 57%, pada tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (compound annual growth rate/CAGR) dari 2017 hingga 2020.

Namun, hingga akhir September tahun ini, pendapatan tumbuh hanya 3,3% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 606,95 miliar, dengan laba bersih naik 24,45% secara yoy menjadi Rp 172,34 miliar.

Allo Bank Indonesia (BBHI) +4.481%

Saham emiten bank digital milik pengusaha nasional Chairul Tanjung ini ditutup terkoreksi 1,73% ke level Rp 7.100 pada perdagangan sesi pertama pagi ini. Akan tetapi sejak awal tahun saham bank digital ini sudah melonjak lebih dari 4.000%.

Kenaikan saham ini salah satunya dipicu oleh sentimen positif dari prospek bank digital di Tanah Air. Selain itu Allo Bank juga telah menyetujui penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue serta masuknya investor strategis.

Berkah Beton Sadaya (BEBS) + 4.030%

Saham emiten bergerak dalam bidang perdagangan besar bahan konstruksi dan perlengkapan bahan bangunan ini ditutup terkoreksi 5,49% ke level Rp 4.130. Akan tetapi sejak penawaran perdana awal Maret lalu saham ini sudah tumbuh lebih dari 4.000% dan sempat masuk dalam pantauan bursa.

  • Telefast Indonesia (TFAS) +2.691%
  • Bank Aladin Syariah (BANK) +2.337%
  • Pratama Abadi Nusantara Industri (PANI) +1.292%
  • Bank Bumi Arta (BNBA) +1.216%
  • Digital Mediatama Maxima (DMMX) +1.010%
  • Temas (TMAS) +997%
  • IndoStrerling Technomedia (TECH) +946%

Mengacu pada data di atas, terdapat dua saham yang kinerjanya ikut dibantu oleh sentimen  positif bank digital, yakni BANK dan BNBA. Selain itu, BANK tahun ini juga menyampaikan kerja sama yang akan dilakukan dengan jaringan minimarket Alfamart.

Selanjutnya terdapat dua saham dari sektor teknologi, DMMX dan TECH. Sedangkan harga saham PANI Melonjak setelah diketahui bahwa perusahaan kecil tersebut diakuisisi oleh grup raksasa pengembang properti RI, Agung Sedayu.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular