
Daftar 10 Saham Lapis Kedua & Ketiga Cuan Multibagger

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham lapis kedua dan ketiga (dengan kapitalisasi pasar/market cap di bawah Rp3 triliun) menorehkan kenaikan ratusan persen di 2023. Kinerja saham-saham tersebut mengalahkan saham-saham blue chip.
Saham emiten IT PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) menempati posisi pertama di deretan saham second dan third liner dengan rapor terbaik tahun ini. Melantai (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 8 Februari 2023, saham CHIP meroket multibagger (kenaikan lebih dari 100%) hingga 781,25%.
CHIP sendiri menawarkan harga penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Rp160/saham. Kini harga saham CHIP, per 14 Juli 2023, berada di Rp1.410/saham.
Di bawah CHIP, saham produsen wine PT Hatten Bali Tbk (WINE) juga terbang tinggi hingga 318,60% sejak listing di bursa pada 10 Januari 2023. Harga IPO dipatok di angka Rp129/saham, saham WINE sudah melonjak ke Rp540/saham.
Antusiasme investor terhadap kedua saham anyar tersebut membuat harganya menyundul angkasa.
Bisa dibilang, selain sebagai saham lapis kedua terbaik, saham CHIP dan WINE juga merupakan saham IPO sekaligus saham terbaik di antara ratusan saham lainnya di bursa selama 2023.
Hanya saja, untuk saham CHIP, sejak menembus Rp2.260/saham pada perdagangan 26 Mei 2023, saham tersebut sudah turun 37%. Semenjak 5 Juni lalu, pergerakan saham CHIP cenderung sideways.
Adapun, untuk WINE, usai menembus Rp795/saham pada 6 April, saham tersebut mencoba konsolidasi. Kini, usai memantul dari support 525, saham WINE sedang menguji resistance terdekat di 570.
Di bawah CHIP dan WINE, saham PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS) terbang 286,05% YtD. Saham IBOS membentuk uptrend yang baik dan sedang berada di area support berupa garis tren (trendline). Tren kenaikan akan berlanjut apabila saham IBOS bisa bertahan di atas trendline itu.
Namun, yang perlu diperhatikan, volume perdagangan saham IBOS merosot di bawah rerata 100 hari sejak 23 Juni 2023, yang bisa menjadi indikasi turunnya antusiasme investor.
Saham PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) dan PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) juga tak kalah tokcer. Saham ALKA melejit 240,23% YtD dan ASPI melompat tinggi 228,09%.
Kemudian, saham PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) dan PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) juga naik tinggi, masing-masing 220,34% dan 210% sejak awal tahun.
ALKA hingga KAYU memiliki market cap di bawah Rp1 triliun, atau tepatnya di bawah Rp600 miliar. Saham-saham dengan market cap mini macam ini berpotensi memiliki fluktuasi harga yang tinggi dan rawan mengalami manipulasi harga sehingga perlu lebih hati-hati apabila melakukan perdagangan di saham tersebut.
Informasi saja, kinerja indeks yang berisikan 45 saham blue chip LQ45 'hanya' naik 3,64% YtD. Sedangkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terapresiasi 0,6% dalam periode yang sama.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat