Ekspor Meroket Saat Omicron Menyerang, Dolar Singapura Nanjak

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 December 2021 11:20
FILE PHOTO: A Singapore dollar note is seen in this illustration photo May 31, 2017.     REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura melesat 3 hari beruntun melawan rupiah pada perdagangan Jumat (17/12) setelah ekspor dilaporkan meroket. Padahal, dunia sedang dibuat cemas akan kemungkinan pengetatan pembatasan sosial di berbagai negara akibat penyebaran virus corona varian Omicron.

Pada pukul 10:27 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.536,26, dolar Singapura menguat 0,18% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara dalam 3 hari total Mata Uang Negeri Merlion ini melesat 0,75%.

Data dari Enterprice Singapore (ESG) hari ini menunjukkan ekspor non-minyak (NODX) di bulan November melesat 24,3% year-on-year (yoy) menjadi kenaikan tertinggi dalam nyaris satu dekade terakhir. Selain itu, NODX juga sudah mencatat kenaikan dalam 12 bulan beruntun.

Jika dilihat dari bulan sebelumnya, NODX mencatat kenaikan 1,1%.

Selain itu, kenaikan ekspor tersebut terjadi nyaris ke semua negara tujuan.

"NODX di semua pasar utama mengalami kenaikan di bulan November, penurunan hanya terjadi di Thailand," kata ESG sebagaimana diwartakan Channel News Asia, Jumat (17/12).

Kenaikan ekspor terbesar tercatat ke China, Taiwan, dan Korea Selatan.

China yang merupakan pasar ekspor utama, mencatat kenaikan sebesar 45,3%. Kemudian disusul peningkatan ekspor ke Taiwan sebesar 36,5%. NODX ke Korea Selatan bahkan melesat 57,9%.

Kenaikan tersebut menjadi indikasi roda perekonomian yang masih berputar meski sedang terancam Omicron.

Penyebaran Omicron kemungkinan akan berdampak pada NODX di bulan Desember, sebab China kembali memberlakukan lockdown.

540 ribu penduduk di Provinsi Zhejiang dikarantina, diikuti dengan penutupan bisnis di beberapa distrik. Ini pasca pusat industri dan ekspor utama China itu melaporkan total 200 kasus Covid-19 sejak akhir pekan.

"Lebih dari 540.000 orang telah dikarantina di Zhejiang," tegas para pejabat dikutip AFP, dikutip Rabu (15/12/2021).

Pelabuhan utama provinsi yang berada di distrik Ningbo juga menangguhkan operasi. Basis petrokimia besar di distrik Zhenhai di Ningbo juga ditutup dan produsen petrokimia harus mengurangi produksi.

Di bulan November lalu, kenaikan NODX Singapura salah satunya ditopang oleh ekspor petrokimia. Sehingga ekspor ke China ada kemungkinan akan mengalami pelambatan di bulan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular