Omicron Masih Bikin Jiper, IHSG Merah!

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 17/12/2021 09:18 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di awal perdagangan dengan depresiasi 0,15% ke level 6.584,88. Selang 12 menit IHSG kembali turun 0,25% ke level 6.579,22 pada perdagangan Jumat (17/12/21) di tengah kabar kedatangan Covid-19 varian Omicron ke Indonesia.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 1 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 55 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 8 miliar dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Rp 2 miliar.


Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang dilego Rp 18 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dijual Rp 27 miliar.

Kabar mengejutkan datang dari Bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) yang resmi menaikkan suku bunga acuannya dari 0,1% menjadi 0,25%. Hali ini juga menjadi kenaikan yang pertama di antara bank sentral negara maju sejak era pandemi di tengah lonjakan inflasi negara tersebut.

Pemicu perubahan kebijakan moneter menjadi ketat tersebut terjadi setelah inflasi Inggris per November menyentuh level tertinggi 10 tahun pada 5,1% atau lebih tinggi dari target BoE yang memperkirakan angka 2%. Ini juga lebih tinggi dari posisi Oktober sebesar 4,2%.

Di sisi lain, ekonomi diperkirakan masih aman, dengan angka tenaga kerja di mana sebanyak 257.000 pekerja terserap di perekonomian Inggris per November. Padahal sebelumnya, pasar (dalam polling Reuters) menduga bahwa suku bunga acuan akan ditahan di level 0,1% menyusul merebaknya kasus Omicron.

Meskipun BoE menaikan suku bunga acuannya, tetapi di bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 0%.

Tetapi, ECB sejalan dengan The Fed, di mana mereka akan memangkas pembelian obligasi dan mereka juga tetap berjanji untuk melanjutkan dukungan kebijakan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk ekonomi Zona Euro hingga tahun 2022.

Pembelian obligasi di bawah Program Pembelian Darurat Pandemi (PEPP) senilai 1,85 triliun euro (US$ 2,19 triliun) yang akan berakhir pada Maret 2022, akan dipotong pada kuartal berikutnya saat skema tersebut berakhir.

Namun, pembelian obligasi di bawah Program Pembelian Aset (APP), akan ditingkatkan untuk berfungsi sebagai jembatan pelonggaran kuantitatif hingga akhir PEPP, setelah berlanjut dengan kecepatan bulanan sebesar 20 miliar euro.

Adapun dari dalam negeri, sentimen dari kasus pertama varian Omicron di RI perlu kembali diamati oleh pelaku pasar pada hari ini.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers perihal perkembangan pandemi Covid-19 secara virtual, Kamis (16/12/2021). BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, siang kemarin mengungkapkan Kemenkes sudah mendeteksi virus corona varian Omicron di tanah air.

"Kemenkes tadi malam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi omicron pada tanggal 15 Desember," ujarnya kemarin.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat