Ada Kabar Baik, Saham Farmasi Ramai-Ramai Diborong Lagi

Market - Aldo Fernando, CNBC Indonesia
16 December 2021 10:03
Warga mengkuti vaksinasi tahap kedua Vaksin Sinovac di Taman Melati, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (12/10). Kegiatan vaksinasi ini dalam rangka menyambut hari ulang tahun Korps Marinir ke-76, Pasmar 1 menggelar serbuan vaksinasi tahap kedua dengan tema Foto: Korps Marinir Gelar Vaksinasi untuk warga di Taman Melati, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (12/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten farmasi menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (16/12/2021). Kenaikan ini di tengah kabar dari pemerintah bahwa mulai tahun depan, Indonesia akan melaksanakan penyuntikan booster vaksin Covid-19 (dosis ketiga) ke masyarakat.

Pemerintah juga mengatakan, vaksinasi booster akan dilakukan di klinik dan fasilitas kesehatan swasta.

Berikut kinerja saham farmasi berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.44 WIB.

  1. Itama Ranoraya (IRRA), saham +3,02%, ke Rp 2.050/saham

  2. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO), +2,29%, ke Rp 895/saham

  3. Kimia Farma (KAEF), +2,02%, ke Rp 2.530/saham

  4. Darya-Varia Laboratoria (DVLA), +1,82%, ke Rp 2.790/saham

  5. Phapros (PEHA), +0,90%, ke Rp 1.125/saham

  6. Indofarma (INAF), +0,86%, ke Rp 2.340/saham

  7. Pyridam Farma (PYFA), +0,49%, ke Rp 1.025/saham

  8. Merck (MERK), +0,27%, ke Rp 3.660/saham

Saham emiten yang bergerak dibidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) IRRA memimpin kenaikan 3,02%, di tengah nilai transaksi mencapai Rp 19,53 miliar.

Dalam sepekan, saham IRRA masih turun 0,98%, sedangkan dalam sebulan melesat 19,06%.

Kabar teranyar, pada 6 Desember lalu, IRRA mengumumkan bahwa perusahaan

kembali mendapatkan kontrak 88 juta jarum suntik Auto Disable Syringe (ADS) sebesar 88,7 juta unit.

Dengan perolehan tersebut, Perseroan telah membukukan kontrak penyediaan jarum suntik untuk program vaksinasi pemerintah, total sebanyak 141 juta jarum suntik ADS (Auto Disable Syringe).

Perolehan kontrak 141 juta jarum suntik ADS tersebut membuat realisasi penjualan jarum suntik ADS perseroan menjadi 169 juta sampai awal Desember 2021.

Saham SIDO juga terkerek 2,29%, setelah melemah dalam 3 hari terakhir.

Setali tiga uang, saham emiten BUMN KAEF beserta anak usahanya PEHA masing-masing naik 2,02% dan 0,90% pagi ini.

Saham pelat merah lainnya, INAF, juga menguat 0,86%.

Diwartakan CNBC Indonesia sebelumnya, Senin (14/12), Indonesia akan melaksanakan penyuntikan booster vaksin Covid-19 ke masyarakat.

Booster vaksin Covid-19 akan dijalankan dengan dua skenario, yakni kelompok lanjut usia (lansia) dan penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan serta masyarakat di luar kelompok itu.

Pemerintah akan menanggung biaya vaksin booster 83,1 juta orang melalui APBN. Jumlahnya mencapai 92 juta vaksin. Adapun yang tidak ditanggung negara atau mandiri sebanyak 125,2 juta orang atau setara 139 juta vaksin. Untuk vaksinasi ini ada cadangan vaksin 10%.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi booster akan dilakukan di klinik dan fasilitas kesehatan swasta. Sementara untuk puskesmas akan difokuskan untuk vaksin rutin.

"Puskesmas fokus ke rutin. Klinik, swasta bisa memberikan booster," ungkap Budi Gunadi Sadikin, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (14/12/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kasus Covid-19 Melandai, Harga Saham Farmasi Rontok


(adf/adf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading