Ini 7 Kabar Harus Anda Baca Sebelum Trading Cari Cuan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Kamis, 16/12/2021 08:26 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Terdapat sejumlah kabar yang layak disimak investor, mulai dari rencana emiten untuk melakukan akuisisi hingga emiten lain yang mendapatkan suntikan modal dan melaksanakan aksi korporasinya.

CNBC Indonesia telah merangkum tujuh peristiwa emiten pada perdagangan kemarin, Rabu (15/12/2021) untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini, Kamis (16/12/2021) dibuka.


1. Disebut Erick Mau Bangkrut, KRAS Malah Cetak Laba Rp 1,06 T

Emiten produsen baja BUMN, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), mencatatkan laba Rp 1,06 triliun sampai dengan periode November 2021.

Pada periode sama, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 30 triliun atau meningkat 66,8% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun 2020.

Direktur Keuangan Krakatau Steel, Tardi mengatakan, Krakatau Steel mencapai realisasi EBITDA sebesar Rp 2,2 triliun pada November tahun ini, meningkat 105% dibandingkan EBITDA di periode yang sama tahun 2020.

2. Cair! WSKT Dapat PMN Rp 7,90 T & Rights Issue Akhir 2021

Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), memperoleh restu pemerintah terkait penyertaan modal negara (PMN). Dengan restu itu, perseroan bakal melaksanakan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue akhir tahun ini.

Emiten bersandi WSKT itu menerima Peraturan Pemerintah (PP) tentang Penyertaan Modal Negara (PMN) yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia. Dalam PP PMN tersebut, pemerintah sepakat menyuntikkan PMN sebesar Rp 7,90 triliun ke Waskita dari APBN 2021.

"Besaran PMN ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan penerbitan saham baru yang disetujui Menteri BUMN," ungkap Investor Relation Waskita, dalam keterangan resminya, Rabu (15/12/2021).

3. Siap-siap! BNI Akuisisi Bank Mayora di Q1-2022

Rencana PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengakuisisi bank kian dekat. Manajemen memperkirakan, perseroan bakal mengeksekusi akuisisi bank tersebut pada kuartal pertama 2021.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengungkapkan, saat ini perseroan dalam proses mengakuisi bank. Berdasarkan kabar yang mengemuka, Bank Mayora disebut-sebut sebagai bank tujuan akuisisi BBNI.

"Kita memang dalam proses penyelesaian akuisisi di bank. mudah-mudahan kuartal 1, semua sudah selesai dan dapat approval dari OJK dan kita bisa mulai di kuartal 1," kata Royke kepada CNBC Indonesia.

4. Sambut 2022, Repower Mantap Masuk ke Bisnis Digital

Adaptasi digital telah menjadi salah satu strategi yang kerap dilakukan dari berbagai sektor industri. Hal ini juga diadopsi oleh perusahaanyang bergerak di sektor properti.

Direktur Utama PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) Aulia Firdaus mengatakan digitalisasi menjadi syarat utama agar bisnis bisa tetap berjalan dalam di masa pandemi. Dalam menghadapi tahun 2022, adaptasi teknologi juga dilakukan perusahaan properti ini.

"Kami tetap akan fokus ke properti, dengan melakukan terobosan baru yakni masuk ke digital. Jadi ke depan properti digital akan menjadi primadona karena semua mendukung proses digitalisasi ekonomi di Indonesia. Repower akan menjadi lining company yang membangun properti di Indonesia paling depan," kata Aulia di sela CNBC Indonesia Awards 2021, di Ballroom The Langham, Jakarta, Selasa (14/12/2021).

5. Saham BMAS Meroket 418%, Harta Alim Markus Naik Rp 5 T

Harga saham emiten bank milik pengusaha Alim Markus PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) melonjak tinggi dalam seminggu terakhir seiring investor kembali memburu saham bank mini (dengan modal inti di bawah Rp 6 triliun). Adapun sejak awal tahun ini, saham BMAS sudah meroket 418,60%.

Lonjakan harga saham yang luar biasa tersebut tentu membuat harta sang pemilik ikut bertambah secara signifikan.

6. BBYB Sukses Rights Issue, Mau Digiring Kemana Harganya?

Emiten perbankan digital Tanah Air yang dibeking oleh konglomerat global Jack Ma yakni PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) baru saja sukses melaksanakan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu V (PMHMETD V) alias rights issue.

BBYB sukses mendapatkan suntikan modal senilai Rp 2,5 triliun setelah seluruh pemegang sahamnya menebus hak-nya dalam aksi korporasi berupa rights issue alias tingkat penebusan 100%.

Baik investor institusi seperti PT Gozco Capital, PT Akulaku Silvrr Indonesia, Yellow Brick Enterprise Ltd, Rockcore Financial Technology Co.Ltd hingga investor publik telah mengkonversi hak-nya menjadi 1.927.162.193 saham baru.

7. Nggak Nyangka! 3 Orang Terkaya Baru RI Dapat Duit dari Sini

Meroketnya harga saham emiten pusat data (data center) PT DCI Indonesia Tbk (DCII) sejak melantai di bursa pada Januari tahun ini turut membuat tiga nama baru masuk ke daftar 50 besar orang terkaya di Indonesia pada 2021 versi Forbes.

Ketiga nama tersebut, yang merupakan para pendiri DCI Indonesia, yakni Otto Toto Sugiri, Marina Budiman dan Han Arming Hanafia.


(mon/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investor Senang BI Rate Turun, IHSG & Rupiah Kompak Menguat