
"Monster" Taper Tantrum Sukses Dikekang, Rupiah Siap Melesat!

Secara teknikal, rupiah masih bertahan di bawah rerata pergerakan 200 hari (Moving Average 200/ MA 200) di kisaran Rp 14.340/US$ hingga Rp 14.350/US$.
Rupiah juga kini berada di support kuat di kisaran Rp 14.330/US$ yang merupakan Neckline pola Inverse Head and Shoulders. Pola tersebut memberikan tekanan bagi rupiah, karena merupakan sinyal kenaikan suatu aset, dalam hal ini USD/IDR..
Puncak bawah Inverse Head and Shoulders berada di Rp 14.020/US$ sementara Neckline berada di kisaran Rp 14.330/US$. Artinya ada jarak sebesar 290 poin.
Ketika Neckline ditembus (break out), maka rupiah berisiko melemah sebesar jarak tersebut. Artinya, selama rupiah tertahan di atas Rp 14.330/US$, ada risiko melemah 290 poin ke Rp 14.620/US$.
![]() Foto: Refinitiv |
Rupiah bisa lepas dari pola ini dan berbalik menguat di Desember jika mampu kembali ke bawah Rp 14.330/US$, dan bertahan di bawahnya. Untuk hari ini, jika mampu menembus level tersebut rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.300/US$ hingga Rp 14.250/US$.
Peluang penguatan rupiah terbuka cukup lebar melihat indikator Stochastic yang bergerak turun tetapi belum mencapai wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Sementara itu resisten terdekat berada di kisaran Rp 14.370/US$ jika ditembus rupiah berisiko melemah ke Rp 14.400/US$. Resisten selanjutnya berada di kisaran Rp 14.435/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
