Rupiah Hari Ini Kalem, Awas Besok "Meledak"!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 December 2021 15:19
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Saat Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan September 2021. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Saat Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan September 2021. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Sementara itu Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya.'

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan MH Thamrin tetap mempertahankan suku bunga acuan 3,5%. Dari 10 institusi yang terlibat, semuanya sepakat bulat.

Meski demikian, rupiah sedang mendapat sentimen positif dari data neraca dagang Indonesia yang mencetak surplus dalam 19 bulan beruntun.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan nilai impor Indonesia bulan lalu adalah US$ 19,33 miliar. Tumbuh 18,62% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) dan 52,62% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Kemudian nilai ekspor Indonesia bulan lalu sebesar US$ 22,84 miliar. Naik 3,69% dibandingkan Oktober 2021 (mtm) dan 49,7% dari November 2020 (yoy).

Nilai ekspor US$ 22,84 miliar adalah yang tertinggi sepanjang masa. Rekor sebelumnya tercipta pada Oktober 2021 yakni US$ 22,03 miliar.

Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus neraca perdagangan US$ 3,51 miliar.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca perdagangan surplus US$ 4,43 miliar. Sementara konsensus dari Reuters menunjukkan angka US$ 4,45 miliar.

Surplus tersebut akan membantu transaksi berjalan (current account) Indonesia agar tidak mengalami defisit yang besar bahkan bisa mencatat surplus.

Defisit transaksi berjalan yang tidak besar atau jika bisa surplus akan memberikan dampak positif ke rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular