Market Cap EMTK-ARTO Melonjak, BBCA Bertahan di Rp 900 T

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
13 December 2021 13:25
Bank Jago. Dok: Bank Jago
Foto: Bank Jago. Dok: Bank Jago

Jakarta, CNBC IndonesiaPasar saham dalam negeri berhasil membukukan kinerja positifnya pada pekan lalu, setelah dua pekan sebelumnya mencatatkan kinerja negatif akibat kekhawatiran pasar terkait virus corona (Covid-19) varian Omicron.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melesat 1,75% sepanjang pekan lalu.Pada perdagangan Jumat (10/11/2021), IHSG ditutup menguat 0,14% ke level 6.652,92.

Total nilai perdagangan sepekan mencapai Rp 75,4 triliun. Investor asing masih melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 1,3 triliun pada pekan lalu. Tetapi di pasar tunai dan negosiasi, asing tercatat membeli bersih (net buy) sebesar Rp 5,4 triliun, sehingga jika ditotal, maka asing melakukan net buy sebesar Rp 4,1 triliun sepanjang pekan lalu.

Sementara itu dari sisi kapitalisasi pasar, BEI mencatat total 10 besar saham berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) pada akhir pekan lalu kembali meningkat menjadi Rp 3.300 triliun, dari pekan sebelumnya sebesar Rp 3.255 triliun.

Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap 10 Besar (RP T)

No.Emiten10 Des 2021No.Emiten3 Des 2021No.Emiten26 Nov 2021
1.BCA/BBCA9001.BCA/BBCA9001.BCA/BBCA888
2.Bank BRI/BBRI6202.Bank BRI/BBRI6262.Bank BRI/BBRI624
3.Telkom/TLKM4113.Telkom/TLKM4033.Telkom/TLKM397
4.Bank Mandiri/BMRI3334.Bank Mandiri/BMRI3304.Bank Mandiri/BMRI328
5.Astra/ASII2405.Astra/ASII2335.Astra/ASII239
6.Bank Jago/ARTO2196.Bank Jago/ARTO2096.Bank Jago/ARTO202
7.Unilever/UNVR1697.Unilever/UNVR1617.Unilever/UNVR180
8.Chandra Asri/TPIA1538.Chandra Asri/TPIA1518.Chandra Asri/TPIA151
9.Emtek/EMTK1309.Bank BNI/BBNI1249.Bank BNI/BBNI127
10.Bank BNI/BBNI12510.Emtek/EMTK11810.Sampoerna/HMSP117

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (10/12/2021)

Berdasarkan data di atas, secara mayoritas, 10 besar saham berkapitalisasi pasar (market cap) di atas Rp 100 triliun mengalami kenaikan. Hanya satu saham yang mengalami penurunan market cap dan satu saham yang nilai market cap-nya masih sama dari pekan sebelumnya atau stagnan.

Adapun saham yang mengalami penurunan market cap yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang turun sebesar Rp 6 triliun menjadi Rp 620 triliun.

Sedangkan saham yang market cap-nya masih sama dari akhir pekan sebelumnya yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang masih sebesar Rp 900 triliun.

Sementara dari saham yang mengalami kenaikan market cap, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menjadi yang paling besar kenaikannya pada akhir pekan lalu, yakni naik sebesar Rp 12 triliun menjadi Rp 130 triliun.

Sedangkan saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) berada di posisi kedua dengan bertambah sebesar Rp 10 triliun menjadi Rp 219 triliun.

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

IHSG yang tercatat positif pada pekan lalu ditopang oleh positinya bursa saham global. Membaiknya pasar saham global salah satunya disebabkan oleh sentimen positif hasil penelitian awal dari produsen vaksin Pfizer-BioNTech.

Pfizer bersama BioNTech menyebutkan bahwa dosis ketiga vaksin kerja sama mereka tampaknya mampu memberikan perlindungan yang kuat terhadap varian Omicron, sementara vaksin dua dosis awal mungkin tidak cukup untuk mencegah infeksi.

Sebelumnya, CEO Pfizer juga menyebutkan bahwa meski Omicron tampaknya lebih menular tetapi menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, seperti varian Delta. Walaupun dia kembali menekankan bahwa lebih banyak pekerjaan perlu dilakukan untuk mengetahui dengan pasti.

Selanjutnya kinerja positif bursa Tanah Air pada pekan lalu juga didorong oleh kebijakan pemerintah yang batal menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 selama periode libur natal dan tahun baru (nataru) di semua daerah. Selain itu pemerintah juga mampu menekan angka kasus konfirmasi dan kematian Covid-19 harian.

Pekan lalu juga, Bank Indonesia (BI) mengumumkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan November 2021 naik menjadi 118,5 dari bulan sebelumnya 113,4.

Namun sejatinya, periode Desember merupakan periode yang cenderung positig bagi pasar modal dalam negeri, karena adanya aktivitas window dressing atau istilahnya mempercantik laporan keuangan suatu perusahaan, sehingga manajer investasi juga akan mempercantik portofolio yang dimilikinya.

Jika melihat faktor musiman Desember, yang salah satunya didorong oleh aktivitas window dressing, maka kecenderungan IHSG mencatatkan koreksi terbilang sangat minim.

Dalam 10 tahun terakhir pada bulan Desember, kinerja bulanan IHSG konsisten positif dengan rerata imbal hasil 3,23%. Biasanya kenaikan IHSG juga akan dilanjutkan ke awal tahun berikutnya dan fenomena ini dinamai January Effect.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular