IHSG Hijau di Detik Terakhir, Asing Lego Lima Big Cap

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
10 December 2021 17:15
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Jumat (10/12/2021), setelah sempat terkoreksi sepanjang hari ini karena mengikuti pelemahan bursa Asia dan Amerika Serikat (AS).

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,14% ke level 6.652,92. Sejatinya pada hari ini, IHSG diperdagangkan di zona merah seperti yang juga terjadi di sebagian besar bursa Asia dan tiga indeks utama di bursa AS, Wall Street.

Tetapi setelah pasar ditutup atau saat perdagangan pre-closing pada hari ini, IHSG berhasil rebound dan ditutup di zona hijau, meskipun masih cenderung tipis.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali turun menjadi Rp 13 triliun. Sebanyak 252 saham menguat, 260 saham melemah, dan 164 lainnya mendatar.

Investor Asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) nyaris Rp 1 triliun, atau tepatnya sebesar Rp 927 miliar di pasar reguler. Tetapi di pasar tunai dan negosiasi, asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 206 miliar.

Asing tercatat melepas lima saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) di atas Rp 100 triliun pada hari ini, yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), saham PT Astra International Tbk (ASII), dan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Selain itu, asing juga melepas kembali saham emiten produsen semen dengan merek Semen Gresik yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pada hari ini.

Berikut saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini.

Net Sell Asing

Sementara dari pembelian bersih, asing tercatat mengoleksi dua saham big cap, di mana keduanya merupakan saham perbankan, yakni saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Selain itu, asing juga mengoleksi saham emiten jasa keuangan perusahaan sekuritas yakni PT Yule Sekuritas Indonesia Tbk (YULE), saham emiten investasi Sandiaga yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), saham emiten ritel fesyen PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan saham emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Adapun saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini adalah:

Net Buy Asing

IHSG berhasil menghijau di tengah sentimen kurang mengenakkan bagi bursa yang datang dari bursa saham AS. Indeks S&P 500 melemah 0,72% dan Indeks Nasdaq Composite anjlok 1,71%.

Saham-saham Wall Street justru anjlok ketika rilis data ketenagakerjaan AS menunjukkan perbaikan. Klaim tunjangan pengangguran AS tercatat mencapai 184 ribu dan menjadi level terendah dalam 50 tahun terakhir.

Namun, investor cenderung wait and see jelang rilis data inflasi Negeri Paman Sam. Tren kenaikan inflasi di AS yang signifikan membuat pelaku pasar bertaruh bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan mempercepat proses tapering dan menaikkan suku bunga acuan.

"Di satu sisi pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja menyediakan alasan untuk bersikap optimistis terhadap ekonomi, inflasi juga kian panas dan menyentuh level tertinggi 30 tahun," tulis UBS dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Ekonom dalam survey Dow Jones memperkirakan indeks harga konsumen (IHK) tersebut akan melesat 6,7% secara tahunan, menjadi penguatan yang terbesar sejak Juni 1982. Inflasi bulanan diprediksi sebesar 0,7%.

Berdasarkan poling Reuters, pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga acuan AS (Federal Fund Rates/FFR) bakal terjadi pada kuartal III tahun depan atau lebih cepat dari ekspektasi sebelumnya di kuartal IV.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular