
Omicron 4 Kali Lebih Mudah Menular, Harga Nikel Terkapar

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel melemah setelah temuan Omicron 4 kali lebih menular, mengaburkan prospek pemulihan ekonomi. Pada Jumat (10/12/2021) pukul 14.25 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 19.790/ton, turun 0,43% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Varian baru virus corona Omicron dilaporkan 4,2 kali lebih mudah menular pada tahap awal dibandingkan varian Delta. Hal ini tercatat dalam studi oleh ilmuwan Jepang yang menjadi penasihat Kementerian Kesehatan negara itu.
Dr Hiroshi Nishiura, profesor ilmu kesehatan dan lingkungan di Universitas Kyoto yang berspesialisasi dalam pemodelan matematika penyakit menular, menganalisis data genom yang tersedia hingga 26 November di provinsi Gauteng, Afrika Selatan.
"Varian Omicron menularkan lebih banyak, dan lolos dari kekebalan yang dibangun secara alami dan melalui vaksin lebih banyak," katanya dalam temuannya, yang dipresentasikan dalam pertemuan panel penasihat Kementerian Kesehatan, Rabu (8/12/2021).
Dikutip dariStraits Times,hasil studi Dr Nishiura belum diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Analisis baru dilakukan dengan menggunakan metode yang sama, yang digunakan dalam studi yang diterbitkan oleh jurnal medis Eurosurveillance tentang prediksi dominasi Delta menjelang Olimpiade Tokyo Juli lalu.
Untuk mencegah penyebaran beberapa negara melakukan kebijakan pembatasan kegiatan yang ketat.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson pada hari Rabu mengumumkan pembatasan mobilitas masyarakat dan pemberlakuan protocol yang lebih ketat. Tujuannya adalah membatasi penyebaran COVID-19 (Coronavirus Disease 2019).
Sementara di China, konsumen utama logam dunia, memperketat aturan perjalanan. Kebijakan pembatasan ini menurunkan optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat