"Dikeroyok" Sentimen Negatif, Harga Tembaga Drop!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 10/12/2021 11:55 WIB
Foto: REUTERS/Danish Ismail/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia terkoreksi menjelang siang, tertekan kebijakan pembatasan mobilitas untuk meredam penyebaran Omicron.

Pada Jumat (10/12/2021) pukul 10.22 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.534/ton, turun 0,11% dibanding harga penutupan kemarin.

Foto: Investing.com
Tembaga



Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson pada hari Rabu mengumumkan pembatasan mobilitas masyarakat dan pemberlakuan protocol yang lebih ketat. Tujuannya adalah membatasi penyebaran COVID-19 (Coronavirus Disease 2019).


Dia juga memerintahkan orang untuk bekerja dari rumah, memakai masker di tempat umum, dan melakukan vaksin untuk memperlambat penyebaran varian baru, Omicron.

Hal ini dikhawatirkan bisa mengganggu laju pemulihan ekonomi.

Duncan Hobbs, analis Concord House, melihat ada tekanan lain dari pertumbuhan yang melambat di China sebagai konsumen utama logam dan kebijakan moneter As yang makin ketat.

Pengembang China Evergrande Group dan Kaisa Group diturunkan ke "default terbatas" oleh lembaga pemeringkat Fitch karena tidak membayar obligasi luar negeri yang jatuh tempo.

Kejadian ini menunjukkan bahwa sektor properti China masih cukup terpuruk. Sektor properti sendiri menyumbang sebagian besar konsumsi tembaga.

Di sisi lain, harga logam ditopang oleh konsumsi pembangkit listrik dan konstruksi di tengah persediaan yang rendah.

Persediaan di Bursa Logam London (LME) berdasarkan waran tercatat 76.250 ton, turun 69% dari titik tertinggi pada bulan Agustus.

"Ada kelanjutan dari tarik ulur antara faktor bullish dan bearish," katanya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi