
Tahun Pemulihan, FAST Siapkan Capex Rp 300 M di 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) pemegang waralaba KFC dan Taco Bell di Indonesia menargetkan pertumbuhan penjualan pada 2022 sebesar 24,% atau setara Rp 6,33 triliun. Untuk merealisasikan target tersebut, perusahaan menyiapkan Capex (Capital Expenditure/Belanja Modal) hingga Rp 300 miliar.
Direktur Perseroan Wachjudi Martono mengatakan perseroan masih yakin tahun depan akan lebih baik dari tahun ini. Apalagi pandemi membuat perusahaan telah kehilangan total 35 juta transaksi.
"Meski pandemi belum hilang tahun depan, tapi dengan prokes dan vaksinasi, serta relaksasi mobilitas masyarakat kami masih optimis bisa tumbuh lebih dari 20% terhadap produk-produk kami tahun depan," jelas Wachjudi dalam Public Expose di Jakarta, Kamis (9/12/2021).
Dia juga optimis tahun depan, FAST akan mendapatkan untung setelah merugi pada tahun lalu. Pandemi juga membuat gerai KFC yang dimiliki berkurang pada tahun ini, tidak cuma itu, target pembangunan gerai baru pada 2021 juga tertahan.
Pada awal tahun, FAST menargetkan total 25 gerai baru pada 2021, namun sampai September baru tujuh gerai. Sehingga menurutnya target ini tidak bisa dipenuhi di tahun ini.
"Salah satu masalah dalam pembangunan gerai adalah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang tidak bisa diprediksi secara akurat waktunya. Kami selalu mengusahakan untuk menyelesaikan sesingkat-singkatnya, tetapi terkendala proses perizinan yang harus dihadapi menambah jumlah hari tang sulit diperhitungkan berimbas pada masa konstruksi," ungkapnya.
Tahun depan, FAST menargetkan 20 gerai KFC yang berfokus pada brand store dan lima gerai Taco Bell. Hingga September 2021, perusahaan masih mencatatkan penurunan pendapatan karena
Beberapa penyebab turunnya pendapatan adalah karena pembatasan mobilitas di semua kota di Indonesia sehingga terjadi pembatasan dine-in. Padahal dine-in memberikan kontribusi besar dalam penjualan. Selain itu, penutupan mal dan juga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga berpengaruh besar, termasuk pembatasan turis asing di beberapa kota wisata seperti Bali dan Lombok.
Dia menambahkan di tengah ketidakpastian dan masih banyak kendala pada pertumbuhan pendapatan FAST. Meski demikian dengan inovasi dan promosi yang dilakukan perusahaan, dia optimistis bisa memenangkan persaingan.
FAST juga berharap bisa terus memberikan nilai tambah kepada konsumen dengan berusaha memberikan harga terjangkau, namun tetap mempertahankan kualitas produk, kebersihan, dan pelayanan untuk mencapai 100%.
"Kami juga akan terus melakukan penambahan jaringan restoran yang terbatas di kota-kota yang sangat berpotensi walaupun di masa pandemi," kata Wachjudi.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pandemi Terkendali, FAST Targetkan Pertumbuhan 24,1% di 2022