Bursa Eropa Dibuka Variatif Cenderung Menguat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
09 December 2021 16:40
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada pembukaan perdagangan Kamis (9/12/2021), di tengah pantauan pemodal atas perkembangan terbaru virus Covid-19 varian Omicron dan data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Indeks Stoxx 600 dibuka bertumbuh 0,2% dengan indeks saham sektor barang rumah tangga memimpin reli dengan menguat 0,6%, sementara indeks saham sektor minyak dan gas melemah 0,7%.

Selang 1 jam kemudian reli indeks Stoxx 600 menjadi 0,7 poin (+0,15%) di level 478,09. Indeks CAC Prancis naik 22,3 poin (+0,32%) ke 7.036,83. FTSE Inggris surut 1,21 poin (-0,02%) ke 7.335,84. DAX Jerman tumbuh 0,9 poin (0,01%) ke 15.686,57.

Bursa utama Asia Pasifik cenderung variatif sementara harga kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) tak banyak berubah.

Terbaru, CEO Pfizer Albert Bourla pada Selasa menyatakan bahwa varian omicron lebih ringan dibandingkan dengan strain sebelumnya, tetapi juga mudah menyebar dan bisa memicu mutasi lanjutan di masa mendatang.

Pasar global menguat beberapa hari terakhir setelah pasar bertaruh bahwa dampak ekonomi varian Omicron terhadap perekonomian bakal kecil. Meski demikian, beberapa kalangan mengingatkan bahwa masih banyak yang belum diketahui dari varian yang sudah menyebar di 57 negara ini.

Meski ada temuan awal dari Afrika Selatan bahwa varian terbaru tersebut memiliki efek lebih ringan dibandingkan dengan strain delta, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menilai masih "terlalu dini menyimpulkan" demikian. Pasalnya, omicron dinilai bisa mengubah arah pandemi.

Pfizer menyatakan bahwa suntikan vaksin penguat (booster) keempat kemungkinan diperlukan untuk memperkuat antibodi melawan virus penyebab pandemi tersebut.

Investor di Eropa bakal memantau rilis klaim tunjangan pengangguran mingguan di AS di mana ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan sepanjang pekan lalu ada 211.000 pengajuan klaim baru.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular