Simak 7 Kabar Buat Panduan Cuan Hari Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
09 December 2021 08:29
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi beli investor asing pada perdagangan Rabu kemarin cukup massif. Hal ini mendorong Indeks Harga Saham Gabungan berakhir di teritori positif.

Kemarin, IHSG ditutup menguat sebesar 0,02% ke level 6.603,79 dengan nilai transaksi Rp 20,36 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 2,52 triliun.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Kamis (9/12/2021):

1. 2 Bank BUMN Bakal Rights Issue di 2022, Ini Bocorannya

Dua bank pelat merah, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), bakal melaksanakan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahul (HMETD) atau rights issue tahun depan.

Rencana rights issue ini disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis lalu (2/12/2021).

Kedua rights issue dua anggota Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) ini akan difokuskan untuk memperkuat modal dan menyalurkan kredit.

Sekretaris Perusahaan BNI, Mucharom, dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan, terkait rencana rights issue tersebut, saat ini perseroan masih dalam tahap persiapan dan terus membangun komunikasi dengan stakeholder terkait.

Sementara itu, bank BUMN yang berfokus pada pembiayaan perumahan, PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk (BBTN), berencana sebelumnya mengusulkan besaran target dana rights issue senilai Rp 3,3 triliun, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya Rp 5 triliun.

2. Laba Tower Bersama Tumbuh 44,61% Jadi Rp 1,08 T

Perusahaan menara telekomunikasi milik grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,08 triliun pada akhir September 2021 lalu. Nilai ini tumbuh 44,61% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp 791,90 miliar di periode yang sama yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai laba bersih per saham meningkat menjadi Rp 51,82 dari sebelumnya sebesar Rp 35,83.

Pendapatan perusahaan pada periode yang sama tercatat sebesar Rp 4,56 triliun, tumbuh 15,86% YoY dari sebelumnya senilai Rp 3,93 triliun.

Beban pokok pendapatan perusahaan naik menjadi Rp 1,13 triliun dari sebelumya senilai Rp 738,76 miliar. Beban usaha juga naik tipis menjadi Rp 318,67 miliar dari Rp 314,21 miliar.

3. CIMB Niaga Gelar RUPSLB, Tigor Merapat ke Bank Fama?

Emiten bank, PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait perombakan pengurus.

Hal ini terkait pengunduran diri Tigor M Siahaan yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO CIMB Niaga. Selain itu, David Richard Thomas juga mundur dari jabatan Komisaris Utama perseroan.

Rapat tersebut akan dilaksanakan pada Jumat, 17 Desember 2021 pukul 14.00 WIB di Graha CIMB Niaga untuk meminta persetujuan pemegang saham untuuk mengangkat 1 orang Komisaris Perseroan.

Kedua, persetujuan perubahan susunan pengurus Perseroan dengan mengangkat 1 (satu) orang Presiden Direktur Perseroan.Ketiga, persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan dengan mengangkat 3 (tiga) orang, masing-masing sebagai Direktur Perseroan

Seperti diketahui, sebelumnya Tigor M Siahaan dirumorkan akan memimpin bank yang disebutkan terafiliasi oleh raksasa penyedia jasaride-hailingGrab dan Grup Emtek.

4. PTBA & INKA Kembangkan Kendaraan Tambang Berbasis Listrik

Perusahaan pertambangan batu bara pelat merah, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melakukan kerja sama pengembangan kendaraan tambang berbasis listrik dengan PT Industri Kereta Api (Persero)/INKA.

Targetnya, akhir 2022 perusahaan sudah mendapatkan protipe kendaraan tersebut.
Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengatakan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan melakukan dekarbonisasi. Selain itu juga untuk mendukung program pemerintah menuju net zero emission pada 2060.

"Salah satunya dengan mengarahkan kendaraan operasional pertambangan untuk beralih ke listrik. Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan, daripada harus beli atau impor. Jadi semaksimal mungkin bisa kurangi impor," kata Suryo dalam siaran persnya, Rabu (8/12/2021).

5.Perhatian! Ini Dia Tuntutan Lengkap 7 Terdakwa Kasus Asabri

Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) telah membacakan tuntutan kepada para tujuh terdakwa kasus korupsi PT Asabri (Persero).

Ketujuh terdakwa tersebut antara lain, Lukman Purnomosidi, Jimmy Sutopo, Bachtiar Effendi, Hari Setianto, Adam Damiri, Heru Hidayat dan Sonny Widjaja.

Para terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Akibat perbuatan para terdakwa, PT Asabri (Persero) mengalami kerugian senilai Rp 22,7 triliun.

6.Baru Melantai, Muncul Transaksi Nego Jumbo di Saham AVIA


Salah satu perusahaan produsen cat dengan merek Avian yaitu PT Avia Avian Tbk (AVIA) baru saja listing di bursa saham domestik hari ini, Rabu (8/12/2021). Namun sahamnya langsung ditransaksikan asing di pasar negosiasi dengan nilai jumbo.

Data perdagangan mencatat asing melakukan beli bersih senilai Rp 3,22 triliun atau setara dengan 5,6% dari saham beredar di harga penawaran perdana (IPO) yakni Rp 930/unit.

Selain asing, investor lokal juga turut mentransaksikan saham AVIA di pasar nego dengan nilai mencapai lebih dari Rp 2 triliun.
Secara total ada 56,3 juta lot atau setara dengan 5,63 miliar saham AVIA ditransaksikan di pasar negosiasi dengan nilai jumbo sebesar Rp 5,24 triliun.

7.DPR Minta Moratorium Unit Link, Begini Respons AAJI


Anggota Komisi XI DPR RI mengajukan moratorium untuk produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) lantaran terus meningkatnya keluhan yang disampaikan oleh nasabahnya.

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar, Puteri Komarudin menilai perlu diberikan pertimbangan untuk moratorium produk tersebut, terlebih selama pandemi sebanyak tiga juta polis unit link juga ditutup.

"Kita ingin melihat apakah produk unit link ini memang masih relevan untuk ada di negara kita. Jadi apakah memang harus dilakukan moratorium untuk mereview. Kalau kita bisa melakukan moratorium untuk fintech peer-to-peer lending karen pinjol yang sudah. begitu meresahkan, apakah hal yang senada juga bisa dilakukan untuk produk ini," kata Puteri dalam rapat dengar pendapat panitia kerja industri jasa keuangan, Senin (6/12/2021).

Dia memaparkan, hal ini bukan tanpa alasan. Sebab, berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). pengaduan untuk produk ini sudah 593, meningkat 2019 yang sebanyak 360 aduan.


(sys/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Telkom Cetak Laba Rp 18,9 T, Garuda Digugat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular