Pertumbuhan Impor China 'Hattrick', Harga Tembaga Naik!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
08 December 2021 11:25
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat tipis pada perdagangan jelang siang ini karena kebijakan moneter China yang longgar dan kenaikan impor tembaga China. Di sisi lain penyebaran Omicron masih jadi risiko yang harus dihadapi oleh tembaga.

Pada Rabu (8/12/2021) pukul 10:22 WIB harga tembaga tercatat US$ 9.568/ton, naik 0,15% dari posisi kemarin.

TembagaSumber: Investing.com

Bank Rakyat China pada hari Senin mengatakan akan memotong jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan untuk menambah likuiditas di pasar sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

"Pelonggaran kebijakan China telah memicu optimisme. Sementara itu, kita mungkin telah melihat yang terburuk di pasar properti," kata analis ING Wenyu Yao.

Sementara itu, Impor tembaga China pada November naik untuk bulan ketiga berturut-turut dan mencapai titik tertinggi sejak Maret. Menurut data Administrasi Umum Kepabeanan China, impor tembaga China mencapai 510.402 ton pada bulan November, naik 24,32% dibanding impor bulan Oktober. Tetapi masih turun 9,1% dari impor November 2020.

Impor tembaga dalam 11 bulan pertama tahun 2021 sebesar 4,94 juta ton, turun 19,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. Lonjakan impor tembaga pada bulan November karena krisis listrik yang mulai mereda, sehingga meningkatkan permintaan logam untuk industri.

Aktivitas di sektor manufaktur dan konstruksi yang merupakan konsumen utama tembaga di China meningkat karena penjatahan listrik yang mulai berkurang dan harga bahan baku yang mulai stabil.

Stok tembaga olahan di gudang berikat Shanghai turun hampir 17% pada November dan sekarang berada di bawah 170.000 ton yang merupakan rekor terendah sejak 2013.

Namun, laju tembaga tertahan oleh Omicron yang terus menyebar dan sudah menyebar ke 50 negara menurut laporan Pusat Pengendalian Penyakit Menular Amerika Serikat (AS) alias CDC.

Walaupun data awal Omicron menunjukkan tanda varian ini tidak lebih parah, tetapi masih terlalu dini untuk memberi kesimpulan. Hal ini yang menyebabkan kekhawatiran investor atas pemulihan ekonomi dunia.

Mengacu data Statista, konsumen tembaga olahan terbesar di dunia pada tahun 2020 adalah China. Pada tahun itu, China mengonsumsi 54 persen dari total volume konsumsi tembaga dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular