
Saham Produsen Vaksin Asal Korea Idola Investor Setelah IPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pandemi Covid-19 yang masih 'menghantui' dunia, sejumlah perusahaan kelas kakap global berhasil menggalang dana jumbo lewat penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dengan nilai lebih dari US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,30 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$). Di antara saham perusahaan IPO tersebut, saham perusahaan biofarmasi asal Korea Selatan (Korsel) milik SK Group tercatat menjadi jawaranya (top gainer).
Mengutip data yang dihimpun Bloomberg, per Selasa (7/12/2021), saham biofarmasi SK Bioscience meroket sekitar 262% sejak memulai debut di bursa Seoul, Korsel, pada kuartal pertama tahun ini.
Lonjakan harga saham tersebut menjadi yang terbesar di antara 94 saham IPO utama lainnya--dengan dana IPO di atas US$ 1 miliar--sejak Januari. Dalam IPO tersebut, SK Bioscience, yang merupakan mitra produksi vaksin Covid-19 lokal dengan AstraZeneca Plc, berhasil mengumpulkan dana US$ 1,3 miliar (Rp 18,59 triliun).
SK Bioscience menjadi perusahaan pertama di antara lima perusahaan Korea yang masing-masing mengumpulkan dana IPO lebih dari US$ 1 miliar tahun ini, dengan beberapa saham terkait teknologi juga melonjak dalam debut perdagangan.
Berikut ini daftar 10 besar saham IPO, dengan raihan dana di atas US$ 1 miliar, paling moncer di dunia sepanjang 2021.
10 Saham IPO* dengan Kinerja Terbaik di Dunia pada 2021
Perusahaan (Negara) | Besaran IPO (US$ miliar) | Performa Sejak Debut (%) |
SK Bioscience (Korsel) | 1,3 | 262 |
China Three Gorges Renewables (China) | 3,2 | 153 |
Zuzhou CRRC Time Electric (China) | 1,2 | 138 |
Affirm Holding (AS) | 1,4 | 126 |
Kakao Pay (Korsel) | 1,4 | 124 |
Zomato (India) | 1,3 | 82 |
KakaoBank (Korsel) | 2,3 | 68 |
Ryan Specialty Group Holdings (AS) | 1,5 | 61 |
SK IE Technology (Korsel) | 2,0 | 59 |
*Dengan nilai IPO di atas US$ 1 miliar
Sumber: Bloomberg | Harga per Selasa (7/12), pukul 11.45 waktu Hong Kong
Dari tabel di atas, saham-saham yang 'berbau' teknologi tampak mendominasi seiring dengan euforia dunia soal sektor tersebut akhir-akhir ini.
Kemudian, selain SK Bioscience, masih ada 3 saham IPO ciamik asal Negeri K-Pop Korsel, yakni duo saham perusahaan milik Grup Kakao Corp, Kakao Pay dan bank digital KakaoBank, dan saham anak usaha SK Innovation, SK IE Technology Co.
Sementara, hanya ada 2 saham IPO asal Negeri Paman Sam dengan kinerja moncer, yakni perusahaan financial technology (fintech) Affirm Holdings dan perusahaan asuransi Ryan Specialty Group Holdings.
Sepanjang tahun ini, saham SK Bioscience--yang debut di bursa KOPSI pada 18 Maret lalu--juga mengungguli dua saham IPO utama di bursa Shanghai, China, yakni China Three Gorges Renewables Group dan Zhuzhou CRRC Times Electric Co., yang masing-masing naik 153% dan 138%.
Memang, sebagian dari keuntungan jumbo saham jawara ini telah memudar, dengan saham turun sekitar 16% sejak awal Desember lalu. Penurunan tersebut juga seiring anjloknya saham sektor kesehatan di bursa Asia pada pekan lalu, menyusul melorotnya saham perusahaan biotek AS, seiring investor bereaksi terhadap laporan yang menunjukkan gejala akibat varian anyar Covid-19 Omicron tergolong relatif ringan.
Sebelumnya, saham SK Bioscience melonjak ke rekor tertinggi pada Agustus setelah media lokal melaporkan bahwa perusahaan akan mulai mengirimkan 1,1 juta dosis pada waktu itu. SK Bioscience juga mendapat dorongan dari kabar soal masuknya saham perusahaan dalam indeks yang dilacak oleh MSCI Inc. di bulan yang sama.
Diwartakan CNBC Indonesia sebelumnya, penghimpunan dana melalui pasar modal secara global tahun ini memecahkan rekor tertingginya dalam 14 tahun terakhir.
Pada tahun ini, penawaran umum perdana saham alias IPO mencapai US$ 600 miliar atau setara Rp 8.550 triliun dengan rata-rata kurs Rp 14.250 per US$.
"Capaian IPO ini menjadi yang tertinggi sejak tahun 2007," tulis laporan Strait Times, dikutip Minggu (21/11/2021).
Meningkatnya penghimpunan dana IPO ini utamanya ditopang oleh perusahaan dengan akuisisi tujuan khusus (SPAC) dan perusahaan rintisan dengan valuasi yang tinggi.
Salah satu perusahaan rintisan (start-up) truk listrik yang disokonh Amazon dan Ford, Rivian berhasil mengumpulkan dana IPO hampir US$12 miliar di New York bulan ini. Lalu, penghimpunan dana IPO terbesar di Asia adalah China Telecom pada Agustus, yang menghimpun dana sebesar 54 miliar yuan atau setara Sin$ 11,5 miliar.
Sementara, perusahaan penyedia loker paket Polandia, InPost, menduduki posisi teratas di Eropa dengan listing di Amsterdam senilai 2,8 miliar euro (SinS$4,3 miliar) pada Januari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Saham Hillcon Langsung Melesat Usai Resmi Melantai