Pajak & Utang Bikin Cadev RI Naik, Rupiah Siap Hadapi "Badai"

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 December 2021 11:24
Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara
Foto: Freepik

Dalam keterangan resminya, BI menyatakan peningkatan penerimaan pajak serta penarikan utang pemerintah menambah cadangan devisa di bulan November.

"Peningkatan posisi cadangan devisa pada November 2021 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," tulis BI.

Penerimaan pajak di tahun ini memang jauh membaik ketimbang tahun lalu.

Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati, melaporkan penerimaan pajak per akhir Oktober 2021 adalah Rp 953,6 triliun. Tumbuh 15,3% dari Januari-Oktober 2020. Dibandingkan Januari-September 2021 juga membaik, karena kala itu setoran pajak tumbuh 13,2%.

"Terjadi perubahan yang cukup dinamis. Merefleksikan pemulihan ekonomi dan dunia usaha mampu membayar pajak karena kondisi bisnis mereka pulih kembali," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi November 2021, Kamis (25/11/2021).

Selain penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai juga mencatatkan pertumbuhan 25,5% menjadi Rp 205,8 triliun.

"Penerimaan bea masuk dan bea keluar yang alami momentum sangat tinggi akibat pemulihan ekonomi khususnya ekspor impor," ujarnya.

Bea Keluar (BK) pada periode Januari-Oktober 2021 mengalami kenaikan hingga 868,61% dibandingkan periode yang sama tahun 2020, dipicu oleh kenaikan tajam harga komoditas.

Harga batu bara meski sudah turun jauh dari rekor tertinggi sepanjang masa, tetapi sepanjang tahun ini masih mencatat kenaikan lebih dari 75%. Begitu juga dengan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) meski belakangan ini terkoreksi dari rekor tertinggi, tetapi masih mencatat kenaikan 35% sepanjang tahun ini.

Sementara itu untuk penarikan pinjaman luar negeri, hingga Oktober 2021 mencapai Rp 47,3 triliun berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular