Kode Broker Resmi Hilang, IHSG Dibuka Galau Pagi Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini dengan kenaikan 0,22% ke level 6.552,82.
IHSG masih berada di zona apresiasi pada 09.15 WIB. Terpantau penguatan IHSG sedikit terpangkas menjadi 0,07% ke level 6.544,22, bahkan IHSG sempat ambruk ke zona merah sebelum kembali bergerak naik. Asing net sell tipis sebesar Rp 3 miliar di bursa domestik.
Saham yang paling banyak diborong asing di awal perdagangan ini ada saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) yang baru resmi listing dengan net buy Rp 15 miliar. Di posisi kedua ada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang diborong asing sebanyak Rp 3,6 miliar.
Net sell asing terbesar terpantau di dua saham yakni PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan net sell masing-masing sebesar Rp 6,9 miliar dan Rp 4 miliar.
Namun seiring dengan berjalannya perdagangan, penguatan IHSG terus terpangkas. Pada 09.08 WIB, IHSG melemah 0,09% ke level 6.532.
Sentimen untuk perdagangan hari ini datang baik dari dalam negeri maupun dari luar. Dari luar negeri sejatinya tekanan terhadap bursa domestik datang dari perkembangan pasar keuangan global dan varian Omicron.
Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang berpendapat, setelah seminggu lalu IHSG turun sebesar -0.35% disertai net sell investor asing cukup besar senilai Rp 3,22 triliun, di awal minggu kedua bulan Desember ini, Senin, ada peluang IHSG untuk kembali tertekan alias turun merujuk turunnya Indeks DJIA Jumat sebesar -0.19%
Pelemahan bursa saham AS seiring mengecewakannya data Nonfarm Payroll bulan November 2021 hanya tumbuh 210,000 pekerjaan, jauh di bawah konsensus ekonom sebesar 573,000 pekerjaan ditengah cukup tajamnya penurunan Tingkat Pengangguran kelevel 4.2%, di bawah konsensus ekonom sebesar 4.5%.
Terkait dengan perkembangan Covid-19 varian baru Omicron masih menjadi momok paling menakutkan bagi pasar keuangan dunia termasuk di Indonesia. Apalagi kasus infeksi akibat Omicron juga sudah ditemukan di wilayah Asia Tenggara.
Kemudian dari dalam negeri sentimen datang dari regulasi yang diterapkan oleh bursa. Mulai perdagangan hari ini, Senin (6/12/2021) akan ada beberapa perubahan pada mekanisme perdagangan saham di bursa lokal. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembaharuan dengan menambahkan beberapa fitur sepanjang perdagangan berlangsung.
Beberapa fitur tersebut antara lain pengaturan mekanisme perdagangan saat pre-opening dan pre-closing yakni dengan menambahkan fitur Indicative Equilibrium Price (IEP), Indicative Equilibrium Volume (IEV) dan yang menarik adalah aturan random closing.
Aturan tersebut ditujukan guna mendorong pembentukan harga yang lebih wajar dan meminimalisir adanya kemungkinan aksi cornering jelang penutupan yang sering terjadi di bursa domestik.
Mulai hari ini, saat perdagangan berlangsung bursa juga menghapus kode broker pada running trade. Alhasil investor tidak bisa melihat siapa saja anggota bursa (AB) yang mentransaksikan saham apa. Ke depan bahkan domisili investor juga.
(trp/trp)