Momen Tepat Lirik Saham BTPS

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
03 December 2021 10:54
Logo btpn syariah
Foto: Logo BTPN Syariah

Jakarta, CNBC Indonesia - IHSG yang fluktuatif dalam perdagangan bursa beberapa minggu terakhir ini pastinya memengaruhi kinerja-kinerja saham beberapa emiten termasuk BTPN Syariah. Tren fluktuatif ini menunjukkan momen yang tepat, dapat dimanfaatkan untuk aksi beli.

Sebelumnya harga saham BTPS sempat terbang dan kembali menyentuh level Rp 4.090/saham.

Kalau dicermati, kinerja keuangan BTPS di sepanjang 9 bulan tahun 2021 terbilang sangat oke bahkan sangat jauh melampui kinerja industri perbankan secara umum.

Dari empat indikator penting berupa permodalan, efisiensi, profitabilitas dan kualitas aset, kinerja BTPS merupakan yang paling jawara.



Bayangkan saja, dari sisi Kecukupan Permodalan Minimum (KPMM) rasio CAR BTPS mencapai 52,1% per Juli 2021. Padahal rata-rata bank syariah dan konvensional hanya di kisaran 24% saja.

BTPS juga menjadi bank paling efisien di industrinya. Hal ini tercermin dari rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang sangat rendah di bawah 60% ketika rerata industri berada di kisaran 84%.

Bahkan dari profitabilitas juga masih sangat jauh mengungguli rata-rata industri. Ketika rasio imbal hasil atas aset (RoA) perbankan di bawah 2%. RoA BTPS justru berada di atas 10%.

Rasio kredit macet BTPS juga berada di bawah rata-rata industri. Ini terlihat dari rasio NPF BTPS yang hanya 2,4% ketika NPF industri mencapai lebih dari 3%. Terjaganya kualitas aset BTPS tak terlepas dari usaha perusahaan dalam melakukan hapus buku sebesar Rp 654 miliar.

BTPS



Pada periode Januari-September tahun ini, BTPS berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun atau naik 116% secara year on year. Menurut riset BRI Danareksa Sekuritas, salah satu pemicu kenaikan laba bersih BTPS adalah credit cost yang lebih rendah dari perkiraan di angka 655 bps.

Dana Pihak Ketiga (DPK) BTPS memang masih didominasi oleh deposito yang proporsinya hampir mencapai 80%. Namun ketika deposito tumbuh 10% yoy, CASA BTPS tumbuh 33% yoy. Hal inilah yang membuat CoF turun.

Selama lebih dari satu dekade mendampingi nasabah inklusi di pelosok negeri, BTPN Syariah mengembangkan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan nasabah inklusi dimana teknologi ini sudah dikembangkan sejak 2015.

Bank memahami teknologi untuk nasabah inklusi tidak bisa disamakan dengan nasabah-nasabah yang ada di perkotaan selain itu untuk meningkatkan pendanaan (funding) Bank juga turut menyempurnakan lewat berbagai inisiatif digital melalui produk mobile dan internet banking dengan Fitur-fitur yang akan terus di-update.

BTPS semakin gencar melakukan transformasi digital guna tetap mempertahankan posisi yang kuat di market.

Untuk semakin memantapkan ekosistem digitalnya, BTPS juga membentuk perusahaan ventura bernama PT BTPN Syariah Ventura dengan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 20 miliar. Sebanyak 99% saham BTPN Syariah Ventura dikuasai oleh BTPS.

BTPS menjadi salah satu pionir bank syariah yang memiliki anak usaha venture capital. Adanya sayap bisnis yang fokus dan lebih lincah dalam pengembangan bisnis akan semakin membuat BTPS lincah dalam membangun dan mengintegrasikan ekosistemnya.

Jika dilihat dari kinerja saham yang dinamis, performa keuangan sangat moncer dan strategi ekspansi sejalan dengan model bisnis perusahaan, maka fluktuasi yang terjadi jelas bukan karena hal ihwal yang signifikan yang menimpa perusahaan.

Lagipula analis juga masih memberikan rating buy untuk BTPS dengan rentang target harga di Rp 4.200 - Rp 4.400/saham. Dengan harga penutupan saham di Rp 3.570/saham maka ada potensi upside sebesar 18-23% jika harga kembali ke nilai intrinsiknya.

BTPS



Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menilai, target pembelian BTPS di level Rp 4.300 per saham. Level tersebut merefleksikan 4.3 kali P/B (price to book, nilai buku) 12 bulan berjalan.

"Pulihnya aktivitas bisnis dan konsumsi masyarakat di tahun 2021 menjadi trigger terhadap naiknya pertumbuhan kredit," kata Nico Demus, dalam publikasi risetnya.

Tren kenaikan harga saham BTPS mulai terjadi pada Juli setelah terkuak laporan keuangan perseroan yang solid. Dalam 3 bulan terakhir, return dari saham BTPS mencapai 58%. Hal ini menunjukkan respons positif investor publik atas kinerja fundamental perseroan.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Review: Intip Potensi Saham BTPS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular