
Hantu Omicron Masih Tebar Ketakutan, IHSG Dibuka Galau

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan akhir pekan dengan penguatan 0,06% ke level 6.588,01. Saat pembukaan, IHSG sempat menguat 0,18%.
Namun selang tak berapa lama indeks merosot dan jatuh ke zona merah dengan koreksi 0,14% ke level 6.573,24. Namun asing net buy sebesar Rp 69 miliar di pasar reguler.
Saham yang paling banyak diborong asing adalah saham PT MNC Studios International Tbk (MSIN) dengan net buy Rp 60,8 miliar dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net buy Rp 14,1 miliar.
Sedangkan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing sebesar Rp 5 miliar dan Rp 3,7 miliar.
Berbaliknya IHSG menjadi terkoreksi pagi ini kemungkinan disebabkan oleh indeks yang sudah melesat tinggi lebih dari 1% kemarin di saat sentimen global cenderung sedikit positif.
Semalam tiga indeks saham bursa AS terpantau rebound. Indeks S&P 500 naik 1,42%. Indeks Dow Jones melesat 1,82% dan memimpin penguatan. Sementara indeks Nasdaq Composite juga menguat dengan apresiasi 0,83%.
Seperti di perdagangan sebelumnya, galur Covid-19 anyar Omicron dalam kadar tertentu masih mempengaruhi mood pasar.
Kabar teranyar dari negeri tetangga, Singapura,Kementerian Kesehatan Singapura pada Kamis (2/12) melaporkan penemuan dua kasus Covid-19 Varian Omicron di negaranya. Kasus tersebut didapatkan secara impor dari Afrika Selatan.
MengutipStraits Times,dua kasus itu tiba dari Johannesburg dengan penerbangan Singapore Airlines pada hari Rabu, 1 Desember 2021. Meski begitu, kementerian mengaku bahwa kedua pasien itu belum berinteraksi dengan publik dan masih dalam karantina ketat.
Indonesia sendiri saat ini telah menutup/melarang sementara masuknya Warga Negara Asing (WNA) dengan riwayat perjalanan 14 hari terakhir dari 11 negara seperti Afrika Selatan Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angloa, Zambia, dan Hong Kong.
Di tengah kekhawatiran yang ada, sejumlah kabar yang melegakan pun datang. Kali ini kabar optimis mengenai virus itu datang dari Hong Kong dan Australia.
Melansir Straits Times, sekelompok ilmuwan Hong Kong telah berhasil mengisolasi varian Omicron untuk menjadi sampel medis. Hal ini berguna untuk penelitian lebih lanjut demi mengetahui respons kekebalan yang tepat atas virus ini.
Dalam keterangan resmi University of Hong Kong (HKU), pengisolasian virus ini merupakan yang pertama di Asia. Tim peneliti saat ini sedang memperluas pengamatan virus untuk menilai penularan, kemampuan penghindaran kekebalan, serta menebak patogenisitasnya.
Kabar baik lainnya, regulator kesehatan Inggris pada Kamis (2/12) memberikan lampu hijau untuk penggunaan obat Covid-19 terbaru. Obat itu merupakan pengembangan yang dilakukan perusahaan farmasi GlaxoSmithKline.
Dalam laporan Al Jazeera,pejabat berwenang menyebut bahwa obat yang diberi nama Sotrovimab terbukti ampuh dalam melawan pasien Covid-19 yang memiliki gejala cukup parah.
"Lampu hijau untuk Sotrovimab yang mengobati mereka yang berisiko tinggi mengembangkan gejala Covid-19 yang parah," ujar pernyataan itu.
Sementara itu, di lain sisi, GlaxoSmithKline mengklaim bahwa obatnya ini juga dapat digunakan untuk membentuk daya tahan tubuh dalam melawan Varian Omicron.
Pemberian izin ini menambah panjang laporan obat-obatan Covid-19 yang juga dianggap mampu melawan Varian Omicron. Sebelumnya, CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan obat pengobatan Covid-19, Paxlovid, yang saat ini sedang dikembangkan perusahaannya mampu melawan infeksi varian itu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham