Omricon Kian Menyebar, Harga Tembaga Rontok

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
02 December 2021 12:19
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia terpantau turun pada perdagangan siang ini karena varian baru Omricon terus menyebar dan mengaburkan perkiraan pemulihan ekonomi dunia.

Pada Kamis (2/12/2021) pukul 11:38 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.426,25/ton, turun 0,19% dibandingkan posisi kemarin.

TembagaSumber: Investing.com

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan setidaknya sudah ada 23 negara di seluruh dunia yang melaporkan adanya kasus Covid-19 dari varian baru Omicron.

"Setidaknya 23 negara dari lima dari enam wilayah WHO kini telah melaporkan kasus omicron dan kami memperkirakan jumlah itu akan terus bertambah," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Rabu (1/12/2021).

"WHO menanggapi perkembangan ini dengan sangat serius dan begitu juga setiap negara. Tapi itu seharusnya tidak mengejutkan kami ... Inilah yang dilakukan virus. Dan itulah yang akan terus dilakukan virus ini, selama kita membiarkannya terus menyebar."

Negara adidaya, Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (1/12/2021) mengidentifikasi kasus Omricon pertamanya. Kasus ini ditemukan pada pasien yang sudah divaksinasi lengkap yang melakukan perjalanan ke Afrika Selatan.

Hal ini meningkatkan kekhawatiran investor atas prospek pemulihan ekonomi global yang lebih lambat dan permintaan logam sebagai bahan baku industri.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular