Harga Perak Terendah Sejak Bulan Lalu, Kenapa Nih?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
02 December 2021 07:45
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perak menyentuh harga terendah sejak satu bulan lalu pada pagi ini karena Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed Jerome Powell yang kembali menegaskan kemungkinan mempercepat program pembelian obligasi.

Pada Kamis (2/12/2021) pukul 06:51 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 23,3700/ons, turun 0,29% dari posisi kemarin.

PerakSumber: Refinitiv

Perak pagi ini mencoba bangkit, namun tekanan dari The Fed sangat kuat sehingga mengaburkan kilau perak sebagai aset lindung nilai saat ekonomi tidak pasti.

Pada hari kedua testimoni di Kongres, Powell menegaskan kembali bahwa dia dan sesama pembuat kebijakan akan mempertimbangkan untuk mempercepat program pembelian obligasi Fed pada pertemuan mendatang. Langkah ini dinilai membuka pintu lebar bagi kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat dari rencana sebelumnya.

Suku bunga merupakan salah satu "musuh" utama perak, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu,opportunity cost berinvestasi perak juga akan mengalami peningkatan.

Dengan permintaan konsumen yang sangat kuat bertemu dengan masalah rantai pasokan yang terus-menerus membuat inflasi menjadi tinggi.

Pada hari Selasa, Powell mengatakan, awalnya dia memperkirakan inflasi akan turun pada paruh kedua tahun depan karena rantai pasokan diperbaiki. Tetapi ternyata "risiko inflasi yang lebih tinggi telah naik" mengubah pandangan Powell.

"Kami harus menggunakan kebijakan kami untuk mengatasi berbagai hasil yang masuk akal, bukan hanya yang paling mungkin," katanya kepada Komite Jasa Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Segera pernyataan Powell di Kongres, kasus pertama Omricon di AS diumumkan. Tantangan makin berat bagi The Fed karena harus memasukkan variabel risiko dari varian yang disebut lebih menular dari varian sebelumnya.

Presiden Fed New York John Williams mengatakan kepada New York Times dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Rabu (1/12/2021), bahwa itu (Omricon) dapat memperlambat aktivitas ekonomi dan memperburuk tekanan inflasi. The Fed akan membahas percepatan tapering pada pertemuan 14-15 Desember mendatang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular