Baca 7 Kabar Pasar Buat Panduan Cuan Hari Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
01 December 2021 08:36
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik terkoreksi cukup agresif pada perdagangan Selasa kemarin di tengah aksi jual yang cukup massif.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,13% ke level 6.533,93 dengan nilai transaksi Rp 20,59 triliun. Pelaku pasar asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 973,79 miliar.

Pasar saham masih diliputi ketidakpastian seiring dengan varian baru Covid-19 Omicron yang mulai menyebar di beberapa negara dan berpotensi memunculkan gelombang ketiga pandemi di Tanah Air.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Rabu ini (1/12/2021):

1.Laba Produsen Mi Grup Salim Ngegas di Kuartal III-2021

Perusahaan konsumer milik grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan. laba bersih senilai Rp 5,41 triliun di akhir September 2021 lalu. Angka ini naik 44% secara tahunan (year on year/YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,75 triliun.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan naiknya pendapatan konsolidasi perusahaan menjadi Rp 72,81 triliun di akhir kuartal ketiga 2021, tumbuh 24% YoY dari Rp 58,78 triliun di akhir September tahun lalu.

Dari segi laba usaha, tercatat tumbuh 42% menjadi Rp 12,23 triliun yang tumbuh dari Rp 8,63 triliun dan diikuti oleh marjin laba usaha yang tumbuh menjadi 16,8% dari sebelumnya 14,7%.

Marjin laba bersih perusahaan tercatat di kisaran 7,4% dari 6,4% dan core profit meningkat menjadi 29% menjadi Rp 5,62 triliun dari sebelumnya Rp 4,34 triliun.

2.Penasaran Kinerja Bukalapak Kuartal III-2021? Silakan Baca

Emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), masih membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 1,12 triliun pada periode September 2021. Kerugian bersih tersebut membaik dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 1,39 triliun.

Mengacu laporan keuangan perusahaan sampai dengan sembilan bulan pertama ini, Bukalapak tercatat membukukan pendapatan bersih senilai Rp 1,34 triliun, naik 42,09% dari periode yang sama di tahun sebelumnya senilai Rp 948,43 miliar.

Rinciannya, pendapatan itu bersumber dari pendapatan marketplace yang naik menjadi Rp 780,41 miliar dari periode sama tahun lalu Rp 742 miliar.

Pendapatan mitra naik menjadi Rp 496,70 miliar dari sebelumnya Rp 117,47 miliar. Sedangkan, BukaPengadaan memberi andil terhadap pendapatan perseroan senilai Rp 70,56 miliar, turun dari Rp 88,95 miliar.

Dari sisi Total Processing Value (TPV) sampai dengan September ini tumbuh 45% menjadi Rp 87,9 triliun. TPV ini juga naik dari posisi kuartal ketiga yang tercatat naik 51% menjadi Rp 31,2 triliun.

3.Grup Salim Gandeng Indosat Rambah Bisnis Uang Elektronik

Ekspansi konglomerasi Grup Salim terus berlanjut. Baru-baru ini, Grup perseroan, melalui entitas anak, PT Transaksi Artha Gemilang (TAG) merambah ke bisnis uang elektronik.

Grup Salim bekerja sama dengan PT Indosat Tbk (ISAT) dengan memperluas layanan uang elektronik berbasis server kepada pengguna seluler di Indonesia, IMkas. Hal ini kian menambah ekosistem bisnis Salim di sektor finansial selain dompet digital yang juga dimiliki grup perseroan, yakni pede Ponsel Duit melalui salah satu entitasnya, PT IndoArtha Perkasa Sukses (IAPS).

Direktur TAG, Denny Dilham mengatakan dengan dukungan teknologi berbasis digital, ia berharap dapat memberikan kemudahan serta akses kepada lebih banyak orang untuk menggunakan pembayaran transaksi secara digital.

4.RI Bikin Senjata Sendiri, Erick Bentuk Holding BUMN Inhan

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal segera membentuk Holding BUMN Industri Pertahanan (Inhan). Holding ini nantinya akan dikepalai oleh PT LEN Industri (Persero).

Sedangkan BUMN yang akan menjadi anak usahanya adalah PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), PT Dahana (Persero), dan PT Dirgantara Indonesia (Persero).

Dalam rangka pembentukan holding ini, perusahaan telah mengumumkan rencana pengalihan seluruh saham seri B milik negara di empat BUMN tersebut ke Len Industri.

"Setiap kreditur atau pihak yang memiliki tagihan terhadap masing-masing perusahaan yang disebutkan di atas dapat mengajukan keberatannya atas Rencana Pengambilalihan di masing-masing perusahaan ini secara tertulis kepada masing-masing perusahaan dengan alamat sebagaimana disebutkan berikut ini dalam jangka waktu 14 hari kalender setelah tanggal pengumuman," tulis pengumuman tersebut, Selasa (30/11/2021).

5.Coba Dipelajari, Ini Cara Tahu Mahal atau Murah Harga Saham

Bursa Efek Indonesia menyempurnakan metode perhitungan valuasi harga saham perusahaan berdasarkan indikator price to earning ratio (PER).

Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono menyampaikan, implementasi PER trailing ini menjadi bukti nyata komitmen BEI dalam menghadirkan data statistik pasar modal yang akurat dan kredibel, serta menjadi langkah awal BEI untuk menyempurnakan perhitungan data statistik pasar modal lainnya.

"PER trailing yang dipublikasikan BEI diharapkan dapat menjadi acuan bagi investor untuk melakukan analisis fundamental dengan lebih akurat dan detail terkait valuasi saham agar lebih objektif dalam menentukan keputusan investasi," katanya.

PER adalah rasio yang digunakan untuk menilai suatu saham perusahaan itu murah (undervalued) atau mahal (overvalued) dengan berdasarkan perhitungan harga saham dibagi laba per saham.

Terhitung sejak Selasa ini (30/11/2021), BEI mulai menerapkan metode trailing dalam perhitungan PER. Metode perhitungan PER trailing menggunakan data laporan keuangan yang sudah dilaporkan pada periode sebelumnya, sehingga dapat lebih objektif jika digunakan untuk melakukan penilaian dan pengambilan keputusan.

6.Kena 'Prank' Omicron, Saham Farmasi & Rumah Sakit Rontok

Saham emiten sektor kesehatan, yakni farmasi dan pengelola rumah sakit (RS), melorot ke zona merah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (30/11), setelah banyak diborong oleh investor pada Senin kemarin (29/11) seiring kabar kemunculan varian anyar Covid-19 bernama Omicron.

Indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) menempati peringkat kedua indeks sektoral yang paling ambles pagi ini, yakni minus 0,41%.

Berikut pelemahan saham farmasi berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.36 WIB.

1. Kimia Farma (KAEF), saham -1,95%, ke Rp 2.520/saham
2. Pyridam Farma (PYFA), -1,90%, ke Rp 1.030/saham
3. Indofarma (INAF), -1,60%, ke Rp 2.460/saham
4. Itama Ranoraya (IRRA), -0,80%, ke Rp 1.860/saham
5. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO), -0,55%, ke Rp 910/saham
6. Darya-Varia Laboratoria (DVLA), -0,36%, ke Rp 2.800/saham
7. Kalbe Farma (KLBF), -0,31%, ke Rp 1.600/saham.


7.31 BPR Merger Tahun Ini, Mau Saingan dengan Bank Digital?

Tren Bank Perkreditan Rakyat (BPR) melakukan konsolidasi bisnis makin semarak di tahun ini. Konsolidasi tersebut dilakukan sejalan dengan mandat Peraturan OJK Nomor 5/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Pemenuhan Modal Inti Minimum BPR senilai Rp 3 miliar mulai tahun 2021 dan Rp 6 miliar di tahun 2024.

Otoritas Jasa Keuangan mencatat, di tahun ini terdapat 31 BPR yang sudah melakukan penggabungan usaha menjadi 13 BPR.

"Di tahun 2021 ini ada 31 BPR yang merger menjadi 13 BPR. Yang saat ini dalam proses [merger] ada 30 BPR menjadi 17 BPR nantinya," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, Anung Herlianto, Selasa (30/11/2021).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana menyampaikan, jumlah BPR dan BPR Syariah (BPRS) di Indonesia jumlahnya mengalami tren penurunan dari sebelumnya sebanyak 3.000 BPR dan kini sebanyak 1.646 sampai dengan September 2021 karena banyak pemilik BPR melakukan konsolidasi bisnisnya.

"Banyak sekali BPR milik pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota yang melakukan konsolidasi, ini terus berlangsung. Dengan konsolidasi BPR akan semakin kuat, tata kelola akan lebih baik," beber Heru, pada kesempatan yang sama.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular