Harga Perak Lesu, Gara-gara Biden Nih!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
30 November 2021 15:54
Ilustrasi Perak (Image by Walter Freudling from Pixabay)
Foto: Ilustrasi Perak (Image by Walter Freudling from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak bergerak datar pada perdagangan hari ini dihantui langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam menghadapi Omicron.

Pada Selasa (30/11/2021) harga perak di pasar spot tercatat US$ 22,8968/ton, turun tipis 0,03% dibandingkan posisi kemarin.

PerakSumber: Refinitiv

Biden mengatakan tidak berencana membuat aturan pembatasan baru atau memperpanjang pembatasan perjalanan untuk saat ini. Dia menekankan bahwa AS berada dalam posisi yang baik untuk mengendalikan penyebaran Omicron tanpa harus melakukan pembatasan atau lebih banyak larangan perjalanan di luar pembatasan yang telah diberlakukan di delapan negara Afrika selatan.

"Kami memiliki lebih banyak alat hari ini untuk melawan varian daripada yang pernah kami miliki sebelumnya," katanya, menambahkan kepala penasihat medis AS Anthony Fauci mengharapkan vaksin saat ini bekerja melawan varian baru, termasuk dengan booster.

Tanpa pengetatan yang dilakukan Biden, aktivitas ekonomi akan berjalan normal. Sehingga hantu inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga lebih cepat masih membayangi laju perak. Laju perak sebagai aset lindung nilai tertahan kenaikan suku bunga yang diperkirakan dimulai Juni 2022.

Kedua sentiment tersebut membawa perak dalam tren bearish selama hampir dua minggu. Ini karena suku bunga merupakan salah satu "musuh" utama perak, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun.

Selain itu, opportunity cost berinvestasi perak juga akan mengalami peningkatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular