Analisis Teknikal

Tak Takut Monster Omicron, IHSG Siap Lanjut Ngegas Sesi 2

Putra, CNBC Indonesia
30 November 2021 13:08
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi I dengan apresiasi sebesar 0,41% ke level 6.635,53. IHSG cenderung konsisten melaju di zona hijau sepanjang perdagangan intraday.

Setelah sempat dibuka melemah tipis 0,04%, IHSG sukses rebound dan bergerak di rentang terendah di 6.603,88 dan menyentuh level tertinggi di 6.647,48.

Saat IHSG menguat tercatat 300 saham menguat, 200 saham melemah dan 150 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 6,95 triliun dan asing net sell sebesar Rp 317,6 miliar di pasar reguler.

Sentimen positif datang dari barat. Semalam Indeks Dow Jones naik 0,68%. Kemudian indeks S&P 500 menguat 1,3% dan Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan apresiasi 1,9%.

Biden mengatakan pada Senin (29/11) bahwa pemerintah AS tidak memberlakukan kebijakanlockdownterkait Omicron untuk saat ini dan dia mendesak orang Amerika untuk tidak panik tentang varian tersebut.

Indeks kecemasan pasar (indeks volatilitas CBOE) berbalik melemah yang mengindikasikan bahwa kecemasan pasar menurun, setelah melonjak 10 poin pada Jumat pekan lalu.

Secara umum, sentimen soal perkembangan pemberitaan soal Covid-19 Omicron masih akan mewarnai pergerakan pasar hari ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengingatkan soal tingkat bahaya Corona Omicron secara global.

Melansir Reuters, Senin (29/11/2021), WHO bilang, varian virus corona Omicron kemungkinan akan menyebar secara internasional, menimbulkan risiko global yang "sangat tinggi" berkaitan dengan lonjakan infeksi yang bisa memiliki "konsekuensi parah" di beberapa area.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun untuk pertama kalinya angkat bicara perihal varian baru Covid-19 Omicron.

"Kita harus tetap waspada, karena pandemi belum berakhir," kata Jokowi di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/11/2021).

Setelah menguat 0,41% di sesi I, bagaimana arah pergerakan IHSG di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat posisi penutupan IHSG, maka indeks harus melewati level resisten terdekatnya di 6.640 dan selanjutnya di 6.759 untuk membentuk tren bullish.

Sementara itu indeks harus melewati level support terdekatnya di level psikologis 6.608 untuk mengalami tren bearish.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 49,28 dan cenderung naik yang mengindikasikan adanya peluang IHSG untuk menguat. Apabila IHSG mampu menembus resisten terdekatnya di 6.640, maka peluang uptren berlanjut semakin besar di sesi II.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular