
IHSG Ambles, Kapitalisasi Big Cap Susut kecuali Telkom

Mengawali pekan, IHSG menguat tipis hanya 3 poin pada Senin (22/11/2021). Kenaikan terjadi mengikuti tren positif di bursa global mengenai konfirmasi Jerome Powell untuk melanjutkan tugasnya memimpin bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed).
Terpilihnya kembali Powell dinilai memberikan kepastian mengenai kelangsungan rencana kebijakan moneter AS, terutama komitmennya untuk mempertahankan kebijakan moneter longgar meski mulai mengurangi pembelian surat utang di pasar sekunder (tapering off) tahun ini.
Selanjutnya, IHSG bergerak volatil mengikuti arah perkembangan inflasi di AS dan kenaikan kasus Covid-19 di Eropa Barat, termasuk di Singapura.
Namun pada Jumat (26/11/2021) akhir pekan lalu, kekhawatiran mengenai temuan varian virus yang lebih mudah menular dan bisa mementahkan vaksinasi baru muncul memicu koreksi akbar di bursa dunia, termasuk Indonesia yang anjlok hingga 2% lebih.
Varian baru yang sebelumnya bernama B.1.1.529 dan kini bernama Omicron tersebut pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan (Afsel). Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) menyatakan telah mengkonfirmasi 22 kasus positif, dengan lebih banyak kasus dikonfirmasi saat hasil tes keluar per Kamis (25/11/2021).
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebut varian baru virus corona B.1.1.529, yang kini bernama Omicron, sebagai varian yang mengkhawatirkan (Variant of concern/VOC).
"Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan," kata WHO dalam sebuah pernyataan yang dirilis Jumat lalu, dikutip dari CNBC International, dikutip Senin (29/11/2021).
"Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan VOC lainnya."
Varian tersebut telah terdeteksi dalam jumlah kecil di Afrika Selatan. Namun, jumlah kasus Omicron tampak meningkat di hampir semua provinsi Afrika Selatan. Omicron juga telah ditemukan di Inggris, Israel, Belgia, Belanda, dan Hong Kong.
Tetapi pada Minggu (28/11/2021) kemarin, WHO memberikan keterangan bahwa mereka masih belum mengetahui jelas apakah infeksi varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan strain lain, termasuk Delta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]
